Siapa Saja Para Korban Penembakan Masjid di Selandia Baru?
- bbc
Amjad Hamid, 57
Pria yang berprofesi sebagai dokter ini belum terlihat sejak peristiwa penembakan di masjid tempat dia melakukan salat Jumat setiap minggunya. keluarganya mengatakan mereka telah memeriksa rumah sakit dan tempat lain, tapi Hamid belum juga ditemukan. Mereka meyakini Hamid sudah meninggal.
"Ini sangat buruk. ," ujar istri Hamid, Hahan, kepada New Zealand Herald. Hahan menyebut suaminya sebagai "pria yang sangat baik".
Pasangan ini hijrah ke Selandia Baru 23 tahun lalu, dan memiliki dua putra. Hamid adalah dokter spesialis penyakit paru-paru dan bekerja di Dewan Kesehatan Distrik Canterbury.
"Negera ini seharusnya jadi tempat yang aman. Selandia Baru kini berubah," ujar putranya, Husam Hamid.
Hussain al-Umari, 35
Setiap Jumat, Hussain al-Umari akan pergi ke masjid untuk salat Jumat kemudian ke rumah orang tuanya untuk makan malam.
Dia terakhir kali berbicara pada orang tuanya pada kamis. Dia sangat bersemangat karena baru saja membeli mobil.
Janna Ezat dan Hazim al-Umari, yang pindah ke Selandia Baru dari Uni Emirat Arab di tahun 1990-an, belum mendengar kabar terbaru dari putra mereka setelah serangan terjadi.
Kepada Stuff.co.nz, orang tua Hussain mendeskripsikan putra mereka sebagai
Lilik Abdul Hamid
Dikenal juga dengan nama Muhammad Abdul Hamid, merupakan warga negara Indonesia pertama yang dikonfirmasi meninggal dalam serangan tersebut.
Dilaporkan terdapat tujuh warga negara Indonesia yang berada di dua masjid tersebut.
Lima orang sudah melaporkan diri pada kedutaan besar Indonesia di Selandia Baru, menurut duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.