Siapa Sebenarnya Brenton Tarrant, Pembantai Jemaah Masjid Al Noor

Isi mobil pelaku penembakan masjid di Selandia Baru.
Sumber :
  • Metro.co.uk/ screen capture video/reliable sources

VIVA – Teroris pelaku penembakan masjid Al Noor di Kota Christchurch, Selandia Baru, menyebut namanya sebagai Brenton Tarrant dalam akun media sosialnya. Brenton Tarrant, bahkan dengan bengisnya mengunggah secara langsung video dia membantai jemaah salat jumat di masjid tersebut pada Jumat 15 Maret 2019.

Siswa Tertembak di Semarang, Warga dan Satpam Tak Melihat Ada Tawuran di Paramount

Dia dengan sengaja secara live mengunggah di Facebook dan belakangan sempat menyebar di Twitter. Namun, Facebook tak lama kemudian segera menghapus video bermuatan kekerasan tersebut.

Dikutip dari laman Metro, Brenton Tarrant setidaknya mengeluarkan tembakan hingga 205 kali yang menyebabkan 49 orang tewas dan sejumlah orang cedera berat hingga ringan. Dia menggunakan berbagai jenis senjata dan amunisi, bahkan sempat mengisi ulang senjata apinya saat kejadian berlangsung.

Demo Tolak Survei Masjid di Sambhal India Berujung Bentrok dengan Polisi, 5 Orang Tewas

Tarrant, merupakan warga negara Australia, berusia 28 tahun dan diidentifikasi oleh pemerintah Australia, sebagai ekstremis sayap kanan yang menuhankan supremasi kulit putih. Dia lahir di Australia, di kelas menengah dan bekerja dengan penghasilan rendah.

"Orangtua saya adalah orang Skotlandia dan Inggris. Masa kecil saya biasa saja dan saya tak terlalu minat di pendidikan, sedang-sedang saja," tulisnya di catatan yang dia sebutkan sebagai manifesto itu.

2 Jenderal Diperintahkan Kapolri untuk Turun Langsung ke Sumbar Terkait Kasus Polisi Tembak Polisi

Selain menangkap Brenton Tarrant, polisi juga menahan dua orang pria dan seorang wanita. (asp)

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, I Wayan Sudirta

Komisi III DPR Minta Kapolri Tuntaskan Kasus Penembakan Paskibraka di Semarang

Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta mengaku prihatin dengan peristiwa besar yang dialami institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sebab, bertubi-tubi lemba

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024