Logo ABC

Dua Pilot AS Laporkan Insiden Ketika Terbangkan Boeing 737 Max 8

Maskapai di Amerika Utara seperti Southwest Airlines membela keamanan pesawat 737 MAX .
Maskapai di Amerika Utara seperti Southwest Airlines membela keamanan pesawat 737 MAX .
Sumber :
  • abc

Pasca insiden kedua pilot sempat membahas kondisi ini, "tetapi tidak dapat memikirkan alasan apa pun mengapa pesawat yang mereka kendalikan terbang dengan sangat agresif", kata co-pilot.

Informasi awal yang dikeluarkan oleh para penyelidik Indonesia menunjukkan bahwa mereka tengah menyelidiki kemungkinan peran teknologi anti-stall otomatis pada pesawat 737 MAX 8 sebagai faktor yang berkontribusi dalam kecelakaan Lion Air pada bulan Oktober lalu tak lama setelah tinggal landas dari Jakarta.

Data menunjukkan bahwa pilot mengalami kesulitan mengatasi perintah hidung pesawat mengarah ke bawah (nose-down) yang berulang dari pesawat sebelum menabrak Laut Jawa dan menewaskan 189 orang.

Namun, sistem anti-stall itu - yang dikenal dengan singkatan MCAS - hanya aktif jika sistem autopilot dimatikan, menurut dokumen yang Boeing bagikan kepada maskapai penerbangan dan FAA.

"Itu bukan berarti itu bukan masalah," kata pilot American Airlines Dennis Tajer tentang insiden yang dilaporkan ke NASA, "tetapi itu bukan MCAS. Autopilot harus dimatikan untuk bisa mengaktfkan MCAS."

Juru bicara American Airlines, Ross Feinstein mengatakan maskapai itu tidak menerima laporan dari pilot tentang masalah yang terjadi pada teknologi anti-stall. Southwest juga mengatakan hal yang sama.

Pemimpin serikat pekerja yang mewakili pilot United Airlines, beberapa di antaranya telah menerbangkan 14 unit pesawat seri Boeing 737 MAX milik maskapai United Airlines sejak Mei lalu, mengatakan bahwa maskapai ini telah mencatatkan 23.000 jam penerbangan dan tidak menemukan masalah performa atau masalah mekanis.