Dua Kotak Hitam Ethiopian Airlines Maut Sudah Ditemukan
- www.ethiopianairlines.com
VIVA – Perekam suara kokpit dan data penerbangan digital atau kotak hitam dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pada Minggu, 10 Maret 2019 di wilayah Addis Ababa telah berhasil ditemukan dari lokasi kecelakaan.
"Setelah pencarian yang melelahkan oleh tim penyelamat dan penyelidikan, Ethiopian Airlines mengumumkan bahwa perekam data penerbangan digital (DFDR) dan perekam suara cockpit (CVR) dari ET302 telah ditemukan," kata pihak perusahaan penerbangan milik negara itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa 12 Maret 2019.
Pesawat yang sedang dalam perjalanan menuju Nairobi itu jatuh di atas hamparan ladang hanya beberapa menit setelah lepas landas dan menewaskan 157 orang di dalamnya. Sebelum jatuh, pilot pesawat telah memberi tahu pihak bandara bahwa dia mengalami kesulitan.
Pesawat jatuh di dekat Desa Tulu Fara, sekitar 60 kilometer sebelah timur Addis Ababa. Saksi bernama Tegegn Dechasa mengatakan, pesawat itu sudah terbakar ketika jatuh ke tanah. Kecelakaan juga menyebabkan ledakan besar.
"Pesawat itu tampaknya akan mendarat di sebuah lapangan terbuka di dekatnya, tetapi jatuh sebelum sampai di sana," kata petani lain bernama Sisay Gemechu.
Jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 itu meninggalkan lubang hitam yang dalam di lokasi benturan dan sedang digali dengan menggunakan ekskavator mekanis.
Dengan ditemukannya dua kotak hitam, harapan untuk menemukan jawaban atas penyebab kematian penumpang dari 35 negara tersebut akan segera terjawab.
Setidaknya ada 22 staf dari berbagai badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam penerbangan itu. Kelompok mereka akan menghadiri pertemuan tahunan program lingkungan PBB termasuk di antaranya seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Roma, Italia bernama Harina Hafitz. (art)