Profesor Amerika Dipuji, Pria Itu Mengajar Sambil Menggendong Bayi
- bbc
Seorang profesor matematika di Amerika Serikat dipuji setelah muncul fotonya sedang menggendong bayi mahasiswanya saat mengajar dan foto itu menjadi viral di media sosial.
Bayi bernama Assata dibawa ke kelas oleh ayahnya, Wayne Hayer, yang tidak dapat menemukan pengasuh anak.
Setelah Hayer menjelaskan keadaannya kepada dosennya, sang dosen justru menggendong Assata sepanjang kuliah 50 menit agar si bapak dapat mencatat dengan baik.
"Saya tidak mempunyai anak," kata Profesor Nathan Alexander kepada Buzzfeed News .
"Saya khawatir dia akan mulai menangis tetapi semuanya berjalan sempurna. Dia berperilaku sangat baik."
Profesor Alexander mengajar di Morehouse, universitas seni liberal kulit hitam bersejarah di Atlanta, Georgia.
Salah satu lulusan paling terkenalnya adalah pegiat hak sipil Dr Martin Luther King Jr.
Alexander, 34 tahun, dilaporkan mengatakan kepada Hayer bahwa dia dapat membawa anak perempuannya ke dalam ruang kelas setelah mengetahui bahwa Hayer sering pulang lebih awal karena harus mengasuh Assata.
"Dia bekerja di dua tempat, mahasiswa penuh waktu, dan terlibat dalam program kepemimpinan kampus serta seorang orang tua," kata Alexander saat diwawancara CNN .
"Foto ini adalah untuk mengingatkan apa yang harus dilakukan para orang tua dan seberapa penting tersedianya tempat pengasuhan anak yang terjangkau."
Berbicara kepada Buzzfeed News , Alexander mengatakan dirinya menggoyang bayi perempuan itu turun naik selama mengajar dan berolok-olok bahwa dia membuat Assata tertidur karena kuliahnya.
"Ketika dia mulai tertidur, saya mengatakan kepada kelas `saya kira saya menjadi sangat membosankan saat ini`," kata Alexander.
Foto yang banyak dibagikan di media sosial menunjukkan besarnya dukungan terhadap Alexander dan keterampilan mengajarnya.
Pengguna media sosial juga memuji ayahnya Assata, Hayer.
Profesor lain juga menawarkan bantuan mengasuh anak kepada mahasiswanya.
Lewat posting Facebook, ibu Assata, Firda Hayer menyampaikan terima kasih ke Alexander dan pengguna media sosial lainnya atas dukungan mereka.
Alexander lewat Twitter mencuitkan dirinya "menghargai cinta," tetapi dia mengatakan kepada koran Atlanta Journal-Constitution ,"Saya bukanlah pengeculian. Dosen-dosen melakukan ini dalam cara mereka setiap hari."