Mengenal Putri Ubolratana, Anggota Kerajaan Calon PM Thailand
- Instagram @princess.ubolratana
VIVA – Putri Ubolratana Mahidol, kakak perempuan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, telah dinominasikan sebagai kandidat pemilihan perdana menteri dari Partai Raksa Chart. Ini adalah kali pertama anggota keluarga kerajaan ikut mencari jabatan politik, sepanjang sejarah 86 tahun monarki konstitusional di Thailand.
Dia akan mencalonkan diri melawan perdana menteri petahana, Prayuth Chan-ocha, yang pada hari Jumat kemarin telah mengumumkan niatnya untuk ikut dalam pemilu tanggal 24 Maret mendatang. Berikut profil singkat Putri Ubolratana, seperti dilansir Channel News Asia.
Anak Tertua Raja
Dijuluki 'La Poupee', yang dalam bahasa Prancis berarti 'boneka', putri berusia 67 tahun itu adalah anak tertua dari mendiang Raja Bhumibol Adulyadej dan Ratu Sirikit. Ia dilahirkan di Lausanne, Swiss, pada 5 April 1951.
Dia memiliki tiga saudara kandung: Raja Vajiralongkorn, Putri Maha Chakri Sirindhorn dan Putri Chulabhorn.
Putri Ubolratana belajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT), lulus tahun 1973 setelah menempuh jurusan matematika. Dia juga kuliah di University of California di Los Angeles dan memperoleh gelar master kesehatan masyarakat.
Melepas Status Demi Cinta
Pada tahun 1972, Putri Ubolratana melepaskan gelar kerajaannya untuk menikahi mahasiswa MIT, Peter Ladd Jensen. Ia lalu mengambil nama menjadi Ny. Julie Jensen dan menetap di Amerika bersama suaminya.
Pasangan ini memiliki dua anak perempuan: Ploypailin dan Sirikitiya. Putra mereka, Bhumi, meninggal dunia dalam tsunami Samudra Hindia 2004.
Putri Ubolratana lalu pindah ke Thailand pada tahun 2001 setelah bercerai di tahun 1998. Meski tak pernah mendapatkan kembali gelar kerajaan penuh, saat ini dia disebut sebagai 'Tunkramom Ying', di mana dia mendapat tugas kerajaan dan diperlakukan oleh para pejabat sebagai anggota keluarga kerajaan.
Status Selebriti
Putri Ubolratana tak terhindar dari sorotan. Selama bertahun-tahun, ia menjadi selebritas di Thailand. Ia pertama kali tampil di televisi pada tahun 2003.
Sejak saat itu, ia telah membintangi drama televisi seperti Kshatriya dan Anantalai, di mana ia berperan sebagai penguasa kerajaan yang dihancurkan oleh bunga dengan kualitas seperti narkotika.
Kedermawanan
Sang putri juga memberikan dukungannya untuk upaya filantropis. Kampanyenya 'To Be Number One' dibentuk pada tahun 2002 dan bertujuan untuk membentuk kaum muda menjauh dari narkoba.
Dia juga mempunyai Yayasan Khun Poom untuk mengenang almarhum putranya. Yayasan ini membantu anak-anak dengan autisme dan ketidakmampuan belajar. (ase)