Logo BBC

Keluar dari Perjanjian Perang Dingin, Rusia Ancam Ciptakan Rudal Baru

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) mengatakan mereka akan mengembangkan rudal darat baru dalam dua tahun ke depan.-Mikhail Svetlov/Getty Images
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) mengatakan mereka akan mengembangkan rudal darat baru dalam dua tahun ke depan.-Mikhail Svetlov/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Dalam perjanjian INF, peluncuran rudal yang diluncurkan di darat dilarang. Akan tetapi perjanjian itu tidak mengatur rudal yang diluncurkan melalui laut atau udara, yang sudah dimiliki Rusia.

Shoigu mengatakan AS telah melanggar perjanjian tersebut: "[AS] secara aktif bekerja mengembangkan sejumlah rudal darat yang mampu menjangkau lebih dari 500 km, yang berada di luar batasan seperti tertera dalam perjanjian.

"Dalam situasi seperti inilah, presiden Rusia menugaskan kementerian pertahanan untuk mengambil langkah-langkah," katanya.

AS sejauh ini belum menanggapi pengumuman Rusia tersebut, namun demikian, seperti dilaporkan kantor berita AP pada pekan lalu yang mengutip pejabat pemerintahan Trump, tidak ada rencana segera untuk menguji atau mengembangkan sistem rudal yang dilarang dalam perjanjian INF.

Mengapa AS mundur dari pakta INF?

Pemerintahan Trump menyatakan prihatin atas ancaman yang ditunjukkan Rusia dan negara-negara yang tidak terikat dalam perjanjian INF, utamanya Cina.


Trump mengatakan: "Kita tidak bisa menjadi satu-satunya negara di dunia yang terikat secara sepihak oleh perjanjian ini." - Getty Images

Setelah mengumumkan bahwa AS akan mundur dari perjanjian INF dalam enam bulan ke depan, Trump mengatakan: "Kita tidak bisa menjadi satu-satunya negara di dunia yang terikat secara sepihak oleh perjanjian ini."

AS sebelumnya telah menuduh Rusia melanggar pakta tersebut, termasuk tuduhan bahwa negara itu mengembangkan rudal jelajah yang bisa mencapai jarak antara 500 dan 5.500 km yang dilarang oleh perjanjian itu.