Logo BBC

Kisah Perjalanan Udara yang Menentukan Revolusi Islam Iran

Ayatollah Ruhollah Khomeini kembali ke Iran pada 1 Februari 1979, setelah 15 tahun mengungsi ke Perancis.-AFP
Ayatollah Ruhollah Khomeini kembali ke Iran pada 1 Februari 1979, setelah 15 tahun mengungsi ke Perancis.-AFP
Sumber :
  • bbc

Kembali ke tahun 1986, ketika saya pertama kali diizinkan kembali ke Iran setelah revolusi bergulir. Saya mengambil kesimpulan tentang Iran yang baru: stabil tapi tidak permanen.

Penilaian itu mungkin masih cocok untuk Iran hari ini. Ada banyak kemarahan terhadap korupsi, namun tidak semasif tatkala Iran berada di bawah rezim monarki shah.

Iran terlihat sangat tenang karena tidak ada ancaman serius terhadap sistem yang berlaku.

Tapi sulit membayangkan upaya menyeimbangkan pemerintahan liberal lemah yang terpilih dengan dukungan massa dengan kekuatan konservatif kuat dapat dijalankan terus-menerus.

Kegarangan, rasa dendam, dan perasaan tidak sentimental yang dibawa pulang Khomeini dari pengasingan, saat terbang menumpang Boeing 747, sudah jauh merada, tapi tetap terasa di Iran.

Dan sebelum ada kesamaan pandangan antara kelompok liberal dan konservatif tentang bagaimana Iran seharusnya dijalankan, revolusi yang digerakkan Khomeini akan tetap terasa urung tuntas.