Bocah 9 Tahun Bongkar Kejahatan Kawanan Polisi yang Bantai Keluarganya

Bocah 9 tahun ungkap kejahatan polisi yang bunuh keluarganya
Sumber :
  • Sumber BBC/PUNJAB GOVERNMENT

VIVA – Beberapa jam setelah orangtuanya dan seorang kakaknya ditembak polisi hingga tewas di jalanan, bocah Pakistan yang berusia 9 tahun dengan berani mengungkap kejadian yang sesungguhnya bahwa keluarganya dihabisi oleh polisi dan mereka mencoba menutup-nutupinya.

Dipicu Cemburu, Wanita di Deliserdang Bunuh Selingkuhan Suami

Setelah pembunuhan tersebut terjadi, polisi menyatakan mereka menewaskan tiga orang teroris dan kemudian meninggalkan tempat itu yakni di Kota Sahiwal dengan menggunakan sepeda motor.

Dikutip dari laman BBC, namun bocah bernama Umair Khalil akhirnya buka suara. Di rumah sakit ketika bertemu dengan para wartawan, dia menceritakan kisah yang berbeda dari yang diceritakan polisi. Khalil mengatakan bahwa keluarganya memang datang dari Lahore untuk menghadiri pernikahan kerabat mereka dengan naik mobil. Tak lama di pos polisi mobil mereka dihentikan petugas.

Karena Warisan Pria di Surabaya Bunuh Adik dan Keponakan, Ujungnya Menyesal

"Ayah saya bilang ambil saja uang kami tapi jangan tembak kami. Namun mereka menembaki," kata Khalil.

Penembakan brutal oleh polisi itu menyebabkan orangtua Khalil tewas di tempat, berikut kakak perempuannya yang berusia 12 tahun dan kenalan mereka yang menyetir mobil saat itu. Diketahui bahwa orangtua Khalil memiliki toko barang-barang kebutuhan pokok. 

Terungkap Motif Pembunuhan Wanita Terbungkus Kasur di Tangerang

Umair Khalil dan dua adik perempuannya kemudian ditemukan telantar di salah satu stasiun pengisian bahan bakar. Versi Umair Khalil itu kemudian menyebar di Pakistan dan menjadi perhatian publik di media sosial. Setelah dilakukan penyelidikan dan pengecekan berbagai video yang mungkin, akhirnya memang terungkap bahwa polisi menembaki orang di dalam mobil keluarga Umair Khalil.

Sabtu akhir pekan kemarin, sejumlah petugas polisi ditahan atas kasus ini. Sementara pada Selasa, 22 Januari 2019, Kementerian Hukum dan HAM Pakistan menyatakan bahwa beberapa pejabat elite di Departemen Antiterorisme sudah dicopot dan dimutasi terkait penembakan berdarah itu. Sementara lima petugas polisi kini ditahan dan akan diadili.

Anggota DPR RI, Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

DPR Sebut Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Brutal dan Sangat Ekstrem

DPR RI mengutuk kasus penembakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil oleh Kepala Bagian Operasional Polres setempat AKP Dadang.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024