Muslim Moro di Filipina Referendum, MILF Yakin Bisa Berkuasa
- bbc
Hampir tiga juta orang minoritas Muslim Moro di wilayah Mindanao, Filipina selatan, tengah menjalani referendum yang akan memberikan mereka kendali otonomi lebih besar terhadap kawasan tersebut.
Jika lebih banyak yang memilih `ya`, Wilayah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) praktis akan menggantikan Wilayah Otonomi di Muslim Mindanao (ARMM) yang ada saat ini.
Kewenangan yang melekat pada wilayah BARMM jauh melebihi ARMM. Kantor berita Reuters mencatat suara mayoritas `ya` akan memindahkan wewenang eksekutif dan legislatif ke daerah tempat 120.000 orang tewas dalam konflik selama empat dekade itu.
Di bidang hukum, pengadilan syariah akan dibuka di wilayah tersebut.
Kekuatan fiskal sebesar US$950 juta (Rp13,5 triliun) dalam wujud dana pembangunan juga akan mengalir selama 10 tahun mendatang, belum termasuk pendapatan pajak yang dihasilkan di wilayah Mindanao.
Pemerintah pusat akan tetap menangani bidang pertahanan, keamanan, kebijakan luar negeri, kebijakan moneter, serta menunjuk pemerintahan transisi yang diatur oleh Front Pembebasan Islam Moro (MILF), kelompok separatis yang diprediksi bakal mendominasi pemerintahan setempat setelah pemilu 2022.
"Kami yakin suara `ya` akan menang. Jika tidak ada manipulasi, tidak ada intiminasi, suara setuju akan luar biasa besar," kata kepala MILF, Murad Ebrahim, kepada CNN Philippines .