Trump Potong Dana Bantuan, 27 Ribu Warga Palestina Telantar
- Samantha Maurin/MSF
VIVA – Program Pangan Dunia atau World Food Programme telah menangguhkan atau mengurangi bantuan untuk beberapa penerima manfaat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza akibat kekurangan dana.
Sekitar 27 ribu warga Palestina tidak lagi menerima bantuan melalui program Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu sejak 1 Januari 2019 di Tepi Barat yang diduduki.
Sementara itu 165 ribu orang lainnya termasuk 110 ribu di Gaza hanya menerima 80 persen dari jumlah biasanya.
Pemotongan bantuan diputuskan setelah pengurangan bertahap dalam sumbangan selama empat tahun terakhir dengan adanya pemotongan AS memiliki efek terbesar.
Pada 2018, WFP membantu 250 ribu orang di Gaza dan 110 ribu di Tepi Barat. Di Desa Yatta, dekat Hebron di Tepi Barat selatan, Maha Al-Nawajah mengatakan dia membeli lebih sedikit kebutuhan.
"Pada bulan Desember, mereka tidak memperpanjang kartu saya," kata ibu berusia 52 tahun itu merujuk pada kartu WFP yang memungkinkannya membeli bahan makanan untuk 12 anggota keluarga besarnya.Â
Al-Nawajah mengatakan bahwa anggota keluarganya menganggur. "Putra-putra saya tidak memiliki izin untuk masuk ke Israel dan suami saya menerimanya sesekali dan dapat memperoleh sejumlah uang selama masa-masa itu," katanya, seperti dilansir Al Jazeera.
Tepi Barat memiliki tingkat pengangguran sebesar 18 persen dan beberapa warga Palestina berupaya untuk bekerja di Israel dengan harapan mendapatkan gaji lebih tinggi. Tapi sayangnya izin diperlukan untuk melakukannya dan Israel sangat selektif untuk memberikan izin.
WFP sebelumnya telah mengajukan pendanaan pada 19 Desember 2018 dan menerima kontribusi tambahan dari Uni Eropa dan Swiss. Namun jumlahnya masih belum mencukupi.
Di Jalur Gaza, sekitar 80 persen dari dua juta penduduk mengandalkan bantuan internasional. WFP mengalami kekurangan dana setelah Presiden AS Donald Trump memotong sekitar US$500 juta anggaran bantuan untuk Palestina.