Mendikbud RI dan Malaysia Sepakat Gencarkan Pendidikan Islam Moderat

Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik bertemu Mendikbud Muhadjir Effendy
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik menyampaikan rencana kerja sama bidang pendidikan yang dilakukan dengan Indonesia. Hal itu dia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.

Kedua kementerian juga akan menekankan mengenai pendidikan Islam moderat serta nilai-nilai kemanusiaan terhadap para siswa dan siswi sekolah. 

"Baik di Malaysia dan Indonesia ingin menyebarkan Islam moderat yang menyebarkan nilai dan kedamaian bukan menghukum namun mengembalikan kemanusiaan. Di Malaysia kami punya pendekatan wasathiyah. Di Indonesia ada Islam berkemajuan dan Islam Nusantara," ujar Maszlee Malik di Kemendikbud Jakarta, Jumat 11 Januari 2019. 

Sejauh ini, ia mendapati adanya pemahaman gerakan radikalisme karena adanya berbagai dorongan baik politik, ekonomi, dan kurangnya dominasi pemahaman Islam yang moderat tersebut. 

"Program bersama untuk mempromosikan Islam yang moderat dan bila Islam moderat menjadi naratif kita dengan sendirinya Islam radikal tidak akan mempunyai ruangan," katanya. 

Kemudian, Kemendikbud Malaysia dan Kemendikbud RI juga akan melakukan kerja sama pertukaran guru maupun pertukaran siswa untuk saling sama-sama mempelajari budaya dan kebiasaan satu dan lainnya. 

Tak hanya itu, dia menuturkan, lembaga pendidikan ini akan bekerja sama dalam bidang penerbitan buku. 

"Kami bicara industri buku, mungkin akan mempelajari, banyak sekali buku Indonesia diterjemahkan ke Malaysia, tidak banyak buku Malaysia diterjemahkan ke bahasa Indonesia," katanya. 

Muhadjir Effendy Segera Koordinasi dengan Menteri Bahlil soal Pengelolaan Tambang Muhammadiyah

Menteri Muhadjir Effendy melanjutkan, kerja sama dalam penerbitan dengan lembaga pendidikan Malaysia lebih ditekankan pada penerbitan buku dengan aspek nilai yaitu kemanusiaan, nilai toleransi, dan juga saling menghargai. 

Muhadjir menuturkan, tidak menutup kemungkinan mengenai Islam moderat akan dimuat dalam kurikulum mata pelajaran tersebut. (art)

Muhadjir Effendy jadi Ketua Tim Pengelolaan Tambang Muhammadiyah, Haedar Nashir Beri Penjelasan
Pelantikan Gubernur Lemhanas, Penasehat Khusus, Utusan Khusus, Kepala Badan

Daftar Nama Penasihat Khusus Presiden Prabowo dan Bidang-bidangnya

Melalui Keputusan Presiden, atau Keppres Nomor 140P tahun 2024 tentang Pengangkatan Penasihat Khusus Presiden, Presiden Prabowo Subianto mengangkat sejumlah tokoh senior.

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2024