Bocah Dua Tahun Tewas Kehabisan Darah Setelah Disunat
- bbc
Seorang bocah lelaki berusia dua tahun meninggal akibat kehilangan darah setelah praktik sunat yang gagal di sebuah pusat penampungan migran di Italia.
Kakak kembar bocah itu juga menjalani praktik sunat di Monterondo, kawasan pinggiran di barat laut Roma, dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit.
Seorang pria berusia 66 tahun telah didakwa dengan pasal pembunuhan, lapor media Italia.
Setiap tahunnya di Italia berlangsung sekitar 5.000 praktik sunat, tetapi lebih dari sepertiganya dilakukan secara ilegal, kata lembaga sosial bidang kesehatan, Amsi.
Sebuah LSM budaya, Arci, mengatakan praktik sunat itu dilakukan di pusat pengungsi yang dijalankan bersama dewan lokal di Monterondo.
"Ini tragedi yang membuat kami tak bisa berkata-kata," kata Arci dalam sebuah pernyataan di Facebook. Disebutkan, mereka akan melakukan gugatan perdata setelah mereka yang bertanggung jawab atas kematian anak itu ditetapkan oleh polisi.
Dua anak laki-laki yang belum disebutkan namanya itu, lahir di Italia pada tahun 2017 dari seorang ibu Nigeria yang sudah memiliki lima anak lainnya di Nigeria.
Media lokal mengatakan ibu itu sebetulnya adalah seorang Katolik, namun meminta dilakukannya sunat terhadap kedua anak kembarnya sesuai dengan tradisi Islam Nigeria.
Media menyebut, pria yang ditangkap itu adalah warga negara Amerika asal Libya.
"Ini tragedi yang tidak masuk akal," kata Antonino Lupi, walikota Monterondo, dalam sebuah wawancara dengan Corriere Della Sera.
Sejak beebrapa waktu, praktik sunat tidak bisa dilakukan di lembaga kesehatan masyarakat di Italia.
Sunat bisa dilakukan di klinik swasta, dengan biaya antara €2.000 (Rp3,2 juta) hingga €4.000 (Rp6,4 juta), kata Foad Aodi, presiden Amsi.
Akibatnya, orang-orang dari latar belakang keluarga miskin dapat "berakhir di tangan orang-orang yang tidak bermoral dan tidak terampil, yang bersedian melakukan sunat dengan biaya €50 (Rp800.000) bahkan €20 (Rp320 ribu)," kata Aodi dalam sebuah pernyataan.
Bagaimana aturan sunat di Eropa ?
Sunat untuk anak lelaki, merupakan hal yang legal di seluruh Eropa, meskipun dalam beberapa kasus dianggap kontroversial.
Pada 2012, sebuah pengadilan di Jerman mengeluarkan larangan setelah terjadinya komplikasi pada seorang bocah lelaki Muslim berusia empat tahun yang baru menjalani sunat.
Hakim itu mengatakan, sunat mengubah tubuh "secara permanen dan tidak dapat diperbaiki" .
Namun, pemerintah Jerman pada tahun itu juga mengklarifikasi bahwa prosedur itu sah asalkan dilakukan oleh praktisi yang terlatih.
Tahun berikutnya, Dewan Eropa merekomendasikan negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah yang memastikan bahwa sunat hanya dilakukan dengan praktik medis dan sanitasi yang baik.
Di Inggris pada tahun 2016, pengadilan memutuskan bahwa seorang ayah Muslim tidak dapat menyunat putranya setelah ibu mereka menyatakan tidak setuju.