RI Satu-satunya Negara yang Punya Lisensi FLEGT, Apa Itu
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Situasi hubungan internasional yang sangat dinamis belakangan ini dinilai harus direspons dengan kreativitas. Khususnya dalam mengelola diplomasi hubungan antarnegara.
Pemerintah Indonesia, menurut Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Muhammad Anshor, mengatakan, lewat kebijakan luar negerinya, Indonesia terus berupaya meningkatkan diplomasi ekonomi ke pasar tradisional maupun non-tradisional.
Sementara itu, kerja sama dengan negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat selama ini sangat lekat dengan diplomasi ekonomi. Namun, hal ini harus dibarengi dengan penilaian kelayakan melalui sertifikasi.
"Di Uni Eropa, isu sertifikasi adalah kunci karena standar Uni Eropa yang sangat tinggi. Tidak sembarang produk bisa masuk," kata Anshor saat memberikan kuliah umum di Universitas Langlangbuana, Bandung, Jawa Barat, Selasa petang, 18 Desember 2018.
Produk kayu dan kelapa sawit merupakan dua produk yang menjadi ujung tombak. Indonesia karena itu sudah mengantongi Forest Law Enforcement, Governance and Trade atau FLEGT dan menjadi satu-satunya negara yang telah memiliki lisensi tersebut.
"Artinya, produk Indonesia berkualitas tinggi dan diproduksi mengikuti ketentuan, bukan hasil pembalakan liar," ujar Anshor.
Selain itu, Indonesia, kata Anshor, sangat aktif melawan kampanye negatif terhadap kelapa sawit akibat proteksionisme dan keinginan melindungi produk lokal Uni Eropa.
Kuliah umum yang diselenggarakan di Universitas Langlangbuana merupakan rangkaian dari kegiatan Diplomacy Festival 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dari kampus ke kampus. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan mahasiswa Indonesia memahami tugas-tugas diplomat dan organisasi internasional. (art)