Wabah Lalat Buah Terjadi di Wilayah Australia Selatan
- abc
Size menyerukan belas kasihan untuk para petani yang terpengaruh, karena hilangnya akses pasar bisa memiliki implikasi besar untuk area bebas hama yang diakui secara internasional.
Anggota Federal untuk wilayah Mayo, Rebekha Sharkie, telah melobi Pemerintah Federal Australia untuk menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam perlindungan lalat buah Australia Selatan dan mengakui manajemen pengendalian hama sebagai masalah nasional.
"Dalam anggaran tahun ini, kami melihat Tasmania menerima $ 10 juta (atau setara Rp 100 miliar) setelah mereka mengalami wabah lalat buah, jadi itu bukan hanya tanggung jawab negara bagian. Jelas Pemerintah Federal telah ikut campur dalam hal ini," kata Sharkie.
"Saya berharap wabah di Loxton ini adalah panggilan nyata bagi negara-negara bagian secara kolektif dan Pemerintah Federal untuk benar-benar menginvestasikan uang secara serius ke dalam biosekuriti jika kita ingin melindungi industri hortikultura kita."
Periode karantina diperkirakan akan berakhir pada 28 Februari 2019 kecuali terjadi wabah lain, tetapi Whetstone telah mendesak petani di daerah yang terkena dampak untuk menghubungi PIRSA mengenai perawatan buah dan pergerakan buah tambahan.
"Kami berhubungan erat dengan industri hortikultura di Riverland, khususnya dalam hal pergerakan produksi dan pembatasan karantina," katanya.