Kisah Pembunuh di AS yang Mengaku Habisi 90 Nyawa
- bbc
"Selama sesi wawancara di bulan Mei lalu, ia menyebut kota demi kota, negara bagian demi negara bagian, dan memberitahu jumlah orang yang ia bunuh di setiap tempat: Jackson, Mississippi - satu; Cincinnati, Ohio - satu; Phoenix, Arizona - tiga; Las Vegas, Nevada - satu," jelas Analis Kejahatan ViCAP Christina Palazzolo dalam laporannya.
Mereka memperkirakan bahwa Samuel secara khusus menyasar perempuan lemah dan miskin yang bekerja di dunia prostitusi atau pecandu narkoba.
Para penyedlidik mengatakan seringkali mayat mereka tak diidentifikasi dan kematian mereka pun tidak diselidiki oleh polisi.
"Metode pembunuhan yang dilakukan Samuel pun tidak selalu menyisakan tanda-tanda kematian akibat pembunuhan. Mantan petarung tinju itu biasanya memukul korban dengan kuat hingga pingsan dan tak sadarkan diri, lalu mencekik mereka," menurut FBI dalam laporannya.
"Tanpa bekas tusukan atau luka tembakan, banyak di antara kasus kematian ini yang kemudian tidak digolongkan sebagai kasus pembunuhan, tapi dikaitkan dengan overdosis narkoba, kecelakaan, atau penyebab alami," sambung laporan tersebut.
Kebanyakan di antaranya diperkirakan terjadi di sekitar tahun 1970-an dan awal 1980-an sebelum teknologi DNA dimiliki pihak kepolisian.
Beth Silverman, jaksa Los Angeles yang menuntut Samuel tahun 2014 lalu, mengatakan kepada New York Times bahwa "banyak kepolisian di seantero negeri... yang melakukan kesalahan dalam kasus ini."
"Ia lolos berulang kali, lagi, dan lagi, dan lagi," ujarnya.
FBI menyatakan bahwa kondisi kesehatan terpidana berusia 78 tahun itu sudah buruk dan kemungkinan akan terus mendekam di penjara Texas - sebelumnya ia dipindahkan dari lapas di California setelah mengaku membunuh Odessa - hingga ajalnya tiba.