Logo BBC

Robert Mugabe, Tiran Zimbabwe Lumpuh dan Dirawat di Singapura

Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, menjalani perawatan di Singapura selama dua bulan terakhir. - Reuters
Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, menjalani perawatan di Singapura selama dua bulan terakhir. - Reuters
Sumber :
  • bbc

Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, dilaporkan tidak dapat berjalan lagi karena kondisi kesehatan yang terus memburuk. Selama dua bulan terakhir, ia berada di Singapura untuk menjalani perawatan.

Situasi Mugabe itu diutarakan Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa.

"Dia telah uzur. Tentu dia kini tak dapat lagi berjalan. Tapi apapun yang dia minta, kami akan menyediakannya," kata Mnangagwa, seperti dilansir AFP.

Selain Singapura, sejak lengser November 2017, Mugabe dikabarkan telah mengunjungi sejumlah negara untuk mendapatkan perawatan kesehatan.

Mugabe yang kini berusia 94 tahun tercatat pernah memimpin Zimbabwe selama 37 tahun.

Mugabe dikenal sebagai figur yang turut memperjuangkan kemerdekaan Zimbabwe dari Inggris pada 1980, sebelum gelombang desakan untuk mundur ditujukan kepadanya tahun 2017.

Mugabe sebelumnya diagendakan pulang ke Zimbabwe pada 15 Oktober lalu, tapi batal karena alasan kondisi fisik.

Pekan ini, sekelompok pendukung Partai ZANU-PF berkumpul di Murombedzi, kampung halaman Zimbabwe yang berjarak sekitar 100 kilomter dari ibu kota Harare.

Mnangagwa berkata, Mugabe berencana kembali ke Zimbabwe tanggal 30 November mendatang.

"Kami akan menjaganya. Dia adalah bapak pendiri bangsa dan tokoh penting kemerdekaan Zimbabwe," ujar Mnangagwa.


Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, menyebut Mugabe akan kembali ke kampung halamannya akhir November ini. - Reuters

Ketika Mugabe mundur dari tampuk kepresidenan tahun lalu, Mnangagwa menerima tongkat estafet kepemimpinan negara itu. Juli lalu ia memenangkan sengketa pemilu presiden.

Mnangagwa hingga kini bersikukuh kudeta angkatan bersenjata Zimbabwe tahun 2017 didasarkan pada dugaan pejabat bermasalah di lingkaran dekat Mugabe.

Mnangagwa mengatakan, ketika sejumlah alat tempur dikerahkan ke Harera, para pejabat militer menyasar pejabat korup tersebut, bukan Magube.

Namun setelah kejatuhannya, Mugabe menyatakan langkah militer merupakan pertimbangan utamanya untuk mengundurkan diri sebagai presiden.