Sindikat Pemalsu Kondom Terbongkar

Kondom
Sumber :
  • Pixabay/ Hans

VIVA – Kepolisian China menangkap 17 orang dan menyita lebih dari 500 ribu kotak kondom palsu dalam penggeledahan di wilayah China bagian timur dan tengah.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Kondom palsu tersebut dikemas dalam kotak yang dicetak dengan nama merek terkenal seperti Durex dan Okanomoto terutama yang dijual ke motel, supermarket maupun di mesin penjual otomatis.

Pada Maret 2018 lalu, Kepolisian Cangnan di Zheijang menemukan kondom palsu yang dijual di kantor polisi mereka. Investigasi menemukan bahwa ada jaringan yang luas, yang menjual kondom palsu dalam jumlah besar di beberapa provinsi di China.

Setelah China, AS Juga Dukung Prabowo Terapkan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Setelah melakukan investigasi selama enam bulan, polisi akhirnya melakukan penggerebekan pada bulan Agustus 2018 di 12 lokasi seperti di Zhejiang, Henan dan Hubei.

Dalam beberapa penggerebekan tersebut, polisi mengaku terkejut menemukan beberapa pekerja yang membuat kondom palsu. Para pekerja menuangkan minyak silikon pada ratusan kondom berkualitas buruk yang ditumpuk di sebuah baskom.

Kereta Otonom Tanpa Rel Diretur ke China, Kemenhub: Untuk IKN Kita Cari yang Terbaik

"Kami melihat bagaimana mereka membuat kondom palsu di rumah-rumah di Henan dan Hubei, kondisinya buruk dan sangat tidak higienis," kata petugas polisi bernama Zheng Xidan seperti dikutip Channel News Asia.

Tes yang dilakukan pada kondom palsu menemukan bahwa ada logam berat yang berbahaya bagi manusia. Proses pembuatan menggunakan bahan bermutu rendah tanpa kontrol kualitas untuk produk yang bersentuhan langsung dengan kulit manusia.

Barang tiruan itu dijual seharga satu hingga dua Yuan (sekitar Rp4.000) per satu kotak, sementara yang asli seharga 20 hingga 150 Yuan (sekitar Rp314.000). (ren)

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.

Perang Bintang AS dan China

Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan sehingga dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa, kata China.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024