Di Tengah Kasus Pembunuhan Khashoggi, Raja Salman Puji Putra Mahkota
- Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout
VIVA - Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz memberikan dukungan kepada putranya, Muhammad bin Salman, di tengah kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Meskipun persoalan tersebut menggiring negara itu dalam salah satu krisis terburuknya.
"Kerajaan ini didirikan dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan Islam, dan kami bangga dengan upaya peradilan dan penuntutan publik," kata Raja Salman dalam pidato tahunannya di depan Dewan Syura, Badan Penasihat Utama Negara, seperti dilansir dari Koreaherald.com, Selasa, 20 November 2018.
"Kami memastikan bahwa negara ini tidak akan pernah menyimpang dari penerapan hukum Tuhan tanpa diskriminasi," kata dia lagi.
Raja berusia 82 tahun itu tidak secara langsung menyinggung soal pembunuhan Khashoggi. Dia justru memuji program reformasi ekonomi putranya, Muhammad bin Salman, yang bertujuan menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda.
Dikabarkan bahwa putranya itu akan menghadiri KTT Kelompok 20 mendatang di Argentina, perjalanan luar negerinya yang pertama sejak pembunuhan wartawan Washington Post tersebut.
Jaksa penuntut umum pekan lalu membebaskan Putra Mahkota Muhammad bin Salman atas tuduhan keterlibatan pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Namun, CIA dilaporkan menyimpulkan sang pangeranlah yang telah memerintahkan pembunuhan itu.
Jaksa menyerukan hukuman mati terhadap lima orang, mengumumkan dakwaan terhadap 11 orang, dan mengatakan total 21 orang berada dalam tahanan sehubungan dengan pembunuhan itu. (ase)