Menlu Saudi Bantah Klaim CIA soal Khashoggi
- Aljazeera
VIVA - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir membantah klaim Central Intelligence Agency (CIA) yang menyebut Putra Mahkota Muhammad bin Salman memberi perintah untuk membunuh wartawan Jamal Khashoggi. Dia menegaskan penilaian lembaga intelijen AS itu salah.
"Kami di Kerajaan tahu bahwa tuduhan tentang Putra Mahkota tidak memiliki dasar dalam kebenaran dan kami dengan tegas menolaknya, baik melalui kebocoran atau tidak," kata Adel al-Jubeir seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 20 November 2018.
Jubeir menilai laporan dari CIA itu merupakan kebocoran yang belum diumumkan secara resmi. Selain itu, menurutnya, klaim itu juga didasarkan pada penilaian, bukan bukti.
Seorang sumber yang akrab dengan penilaian CIA mengatakan bahwa penilaian itu sebagian besar didasarkan pada bukti tidak langsung yang berkaitan dengan peran sentral Putra Mahkota Muhammad bin Salman dalam menjalankan pemerintahan Saudi.
Jubeir juga menanggapi komentar dari Presiden Turki Tayyip Erdogan bahwa perintah pembunuhan Khashoggi datang dari tingkat tertinggi kepemimpinan Saudi, tetapi kemungkinan bukan Raja Salman. Komentar itu lantas memunculkan tuduhan pada putra mahkota berusia 33 tahun tersebut.
"Kami telah meminta pihak berwenang Turki pada tingkat tertinggi tentang makna komentar-komentar ini, dan mereka menegaskan kepada kami secara pasti bahwa Putra Mahkota tidak dimaksudkan oleh komentar-komentar ini," katanya.
"Kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi, diwakili oleh Penjaga Dua Masjid Suci (Raja) dan Putra Mahkota, adalah garis merah, dan kami tidak akan mengizinkan upaya untuk mencelakakan atau melemahkan mereka," kata dia lagi.
Kontributor Washington Post dan orang dalam kerajaan yang pernah kritis terhadap Putra Mahkota, Jamal Khashoggi, baru-baru ini tewas di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Pekan lalu, Pemerintah Saudi mengatakan Khashoggi telah dibunuh dan tubuhnya terpotong ketika "negosiasi" untuk meyakinkan dia kembali ke Arab Saudi gagal. (ase)