Australia Bentuk Bank Infrastruktur Rp20 Triliun untuk Negara Pasifik
- abc
"Australia memiliki kepentingan abadi di Pasifik Barat Daya yang aman secara strategis, stabil secara ekonomi dan berdaulat secara politik," demikian bunyi salinan pidato sebelumnya.
"Ini bukan hanya wilayah kita, atau lingkungan kita. Ini rumah kita."
Inti dari pengumuman PM Morrison diharapkan menjadi pembentukan bank infrastruktur senilai $ 2 miliar (atau setara Rp 20 triliun) untuk wilayah Pasifik.
Fasilitas Pendanaan Infrastruktur Australia akan mengeluarkan hibah dan pinjaman jangka panjang untuk proyek "berprioritas tinggi" termasuk telekomunikasi, energi, transportasi dan air.
Untuk melengkapi dana baru tersebut, Pemerintah berencana memberi akses kepada lembaga pembiayaan ekspor Australia dengan tambahan $ 1 miliar (atau setara Rp 10 triliun) untuk berinvestasi dalam proyek "yang memiliki manfaat nasional yang luas bagi Australia".
Pengumuman PM Morrison itu mengikuti janji yang sama dari Pemimpin Oposisi Australia, Bill Shorten, pekan lalu dan menyoroti kekhawatiran yang berkembang tentang pengaruh China yang meningkat di wilayah tersebut.
Kubu Koalisi sebelumnya telah dituduh gagal mengambil alih kawasan itu secara serius setelah Morrison menurunkan portofolio Pasifik dalam Kabinetnya dan melewatkan Forum Kepulauan Pasifik di Nauru.
Tetapi seperti halnya Partai Buruh, Pemerintah meningkatkan komitmennya.