Misi Diplomatik Amerika untuk Palestina 'Ditutup'
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA – Amerika Serikat menurunkan misi diplomatik utamanya untuk Palestina, dengan menempatkannya di bawah otoritas Kedutaan AS di Israel.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, konsulat jenderal yang menangani Palestina akan digantikan dengan Unit Urusan Palestina, di bawah kedutaan AS di Yerusalem.
Langkah ini akan membuat Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, akan menjadi lawan bicara utama Amerika untuk pemerintah Palestina.
Perubahan yang dikecam oleh Palestina ini mengikuti serangkaian kemunduran di tangan Presiden Donald Trump, yang telah mengubah secara tajam kebijakan AS terhadap Israel.
Para pendukung pro-Israel memuji keputusan itu, dengan mengatakan bahwa AS mengakui seluruh Yerusalem sebagai bagian dari Israel.
"Keputusan ini didorong oleh upaya kami untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi kami. Itu tidak menandakan perubahan kebijakan AS," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, dilansir South China Morning Post.
Pompeo mengatakan, Amerika Serikat masih belum mengambil posisi tentang bagaimana kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina akan terbentuk.
Namun, pemerintah Palestina menolak penjelasan 'efisiensi' yang diungkapkan Pompeo.
"Keputusan itu hanya menyenangkan tim ideologis AS yang bersedia membubarkan fondasi kebijakan luar negeri AS dan sistem internasional mereka, demi Israel. Pemerintah Trump adalah bagian dari masalah, bukan bagian dari solusi," kata Kepala Perundingan Palestina, Saeb Erekat.