Demi Penuhi Kebutuhan, Makin Banyak Warga Papua Nugini Jual Anaknya
- abc
Nepil mengatakan ia kemudian memanggil polisi dengan kedok mengatur uang pembayaran.
Pada bulan Mei di kota yang sama, yakni Mount Hagen, pria setempat -yang bernama Daniel Pamenda, mengatakan seorang perempuan menawarinya seorang bayi laki-laki seharga sekitar $ 400 (atau setara Rp 4 juta).
"Ia [mengatakan] kepada saya "Saya menjual anak saya, jika Anda ingin membelinya maka saya bisa menjualnya kepada Anda," katanya.
Tren yang meningkat
Para petugas sosial mengatakan penjualan anak-anak menjadi lebih umum karena orang berduyun-duyun ke kota-kota dari daerah pedesaan dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
"Ini tidak hanya terjadi di wilayah dataran tinggi, itu terjadi di mana-mana di Papua Nugini sejauh yang saya ketahui, tetapi sebenarnya hal-hal semacam ini tidak dilaporkan," kata Nepil.
Adopsi informal atau pengasuhan sementara relatif lazim di Papua Nugini di bawah sistem tradisional ‘wantok’.