Konferensi Ekonomi Kreatif di Bali Akan Kumpulkan 1.000 Delegasi Dunia
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan, sektor ekonomi kreatif merupakan suatu bentuk perwujudan amanah konstitusi khususnya alinea keempat yaitu untuk mencerdaskan dan menyejahterakan bangsa.
"Kreatif ekonomi bukan hanya untuk negara, tapi juga untuk dunia. Semakin besar kapasitas kita, maka semakin besar juga kontribusi kita," kata Fachir di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 25 September 2018.
Untuk mewujudkannya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Luar Negeri akan menggelar The World Conference on Creative Economy di Bali atau WCCE, pada 6 hingga 8 November 2018.
Nantinya akan ada 1.000 delegasi dari total 58 negara dan organisasi internasional yang terdiri atas pejabat setingkat menteri maupun chief executive officer (CEO) dunia usaha, akademisi, media, dan pelaku ekonomi kreatif yang akan terlibat.
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, pada konferensi tersebut, para pembicara dari berbagai negara akan menyampaikan pandangan tentang kondisi ekonomi kreatif saat ini juga visi pada masa mendatang.
"WCCE diharapkan bisa memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai katalisator bagi komunikasi dan pemahaman, yang menjembatani hubungan ekonomi dan budaya," ujar Triawan.
Selain itu, konferensi ini memiliki kontribusi dalam empat bidang dalam konsep Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2020.
"Beberapa goals-nya itu seperti pendidikan, perumahan, pembangunan, mereka kan bergerak di bidang itu. Karena ini sifatnya kreatif, maka kita share. Tidak harus kita saja, tetapi negara lain juga share ke kita. Kita berbagi terkait hal itu," ungkap Fachir lagi.