Logo ABC

Temuan Bukti Arkeologi Ungkap Kebrutalan Era Kolonial Australia

William Issac Loney dari Native Mounted Police tampak mengenakan kepala ikat pinggang berbentuk ular.
William Issac Loney dari Native Mounted Police tampak mengenakan kepala ikat pinggang berbentuk ular.
Sumber :
  • abc

"Sepanjang abad ke-19 setiap kali pembantaian diketahui publik, seringkali dilakukan penyelidikan," jelasnya.

White officers and Aboriginal troopers and their wives at the Lower Herbert NMP camp in north Queensland. Petugas polisi kulit putih, regu aborijin dan istri-istri mereka di salah satu kamp di Queensland.

Supplied: Archaeology on the Frontier

Namun lokasi-lokasi pembantaian seringkali sulit ditentukan karena kondisi konflik tersebut.

"Native Mounted Police akan mendatangi perkampungan, menembak dua atau tiga penduduk, dan semuanya akan lari ke hutan," kata Prof Barker.

"Seringkali mayat mereka dibakar. Atau penduduk kemudian kembali dan menguburkannya menurut tradisi. Jadi sangat tidak mungkin kita menemukan kuburan massal penduduk yang dibantai," ujarnya.

Berdasarkan catatan dokumentasi, tim arkeolog mulai menemukan bukti-bukti fisik terkait dengan konflik di garis depan ini.

"Yang langsung kami temukan yaitu bahwa polisi Queensland mendirikan kamp-kamp di seluruh Queensland," kata Prof Barker.

Dijelaskan, setidaknya ada 200 kamp yang didirikan di seluruh Queensland.

White officers and Native Mounted Police troopers Regu aborijin di bawah komando petugas kulit putih.