Bocah 7 Tahun Bertahan Hidup Usai Alami Perkosaan Paling Brutal
- REUTERS/Mukesh Gupta/Files
VIVA – Kasus bocah perempuan berusia tujuh tahun yang bertahan hidup, setelah diperkosa dengan cara mengerikan oleh pria dewasa, kembali menggemparkan India baru-baru ini. Dikutip dari laman Mirror, si korban diperkosa dengan cara paling jahat, yaitu menggunakan pipa air yang berbahan metal.
Kondisi si korban sempat kritis, saat dirawat di rumah sakit. Dia pada hari pemerkosaan, sempat kembali ke rumahnya dengan bagian alat vital luka parah. Saat itu, dia menggunakan handuk yang bukan miliknya dan diduga adalah milik pelaku.
Dia diperkosa oleh seorang pria yang disebut mengiming-iminginya cokelat dan uang 10 Rupee, agar dia mau diajak ke suatu tempat. Perempuan cilik itu lalu digiring ke tempat dekat penampungan sampah dan mengalami hal yang mengerikan tersebut.
Sebelum dirawat intensif di rumah sakit, si bocah tersebut sempat mengidentifikasi pelaku dan tersangka cabul sudah ditahan polisi.
"Dia sepertinya sempat diantar pelaku dan tiba di rumah sekitar pukul 11.30 malam dan handuk dililitkan di pingganya. Dia berdarah banyak sekali," kata bibi korban kepada The Indian Express.
Sementara itu, petugas Kepolisian mengatakan bahwa kondisi si korban sudah mulai stabil kondisinya dan informasi yang sempat dia berikan sangat membantu polisi menangkap pelaku.
"Tersangka adalah pemulung dan belum memiliki rekam jejak kejahatan. Korban memberikan keterangan di rumah sakit, kondisinya makin stabil," kata Kepala Polisi Divisi Perempuan dan Anak, Swati Maliwal.
Maliwal mengatakan bahwa kejadian yang dialami si anak tujuh tahun, memang sangat mengerikan. Pemerkosaan yang terjadi di Seemapuri, menambah daftar panjang kasus-kasus pemerkosaan di India, yang menjadi masalah pelik dan ancaman besar bagi kaum wanita dan anak di negeri tersebut.
Miris! Gadis 11 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan hingga Enam Kali, Pelaku Ayah dari Pacar Korban
Seorang gadis berusia 11 tahun, berinisial Z, menjadi korban pemerkosaan selama enam kali yang dilakukan oleh M (31), ayah dari pacar korban, di Temanggung, Jawa Tengah.
