Gemukkan Badan demi Luput Wajib Militer, 12 Remaja Korsel Lawan Negara
- REUTERS/Issei Kato
VIVA – Otoritas Korea Selatan merilis kasus 12 mahasiswa jurusan musik yang bersama-sama disebut dengan sengaja melakukan daya upaya agar terbebas dari wajib militer.
Pemerintah menuduh mereka berkonspirasi untuk menaikkan berat badan masing-masing demi menghindari kewajiban dinas militer.
Kantor Administrasi Militer mengungkap bahwa para mahasiswa itu diketahui berbagi informasi melalui KakaoTalk, aplikasi messenger seperti WhatsApp untuk berbagi kiat dan saling membantu agar bobot tubuh mereka naik dengan cepat.
Dikutip dari laman CNN Amerika Serikat, sebagian dari mereka bahkan disebut sengaja mengonsumsi bubuk protein dalam jumlah besar. Yang lainnya mengonsumsi minuman mengandung aloe yang diketahui bisa menambah berat badan, sehingga pada saat tes, berat mereka tak memenuhi syarat.
"Melalui penyelidikan administrasi militer kami akan berbuat seterang mungkin untuk mengungkap pelanggaran demi menghindari layanan wajib di militer sehingga aturan ini bisa ditegakkan," dirilis otoritas setempat.
Diketahui bahwa Korsel yang masih dalam kondisi "perang" dengan Korea Utara mewajibkan semua lelaki muda usia antara 18-35 tahun untuk wajib militer sedikitnya selama 21 bulan atau 1 tahun 9 bulan. Namun, pada 2020 disebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Korsel akan mempersingkat waktu wajib militer minimal 18 bulan.
Namun, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi calon wajib militer yaitu tinggi badan, pendidikan, dan indeks bobot tubuh. Selain itu, yang menjadi pertimbangan adalah kesehatan mata, tidak disabilitas dan catatan kriminal.
Sementara itu, 12 mahasiswa yang bersama-sama menggemukkan badan diketahui menempuh pendidikan di salah satu universitas di Seoul dan mengambil jurusan vokal dan musik. Mereka mengaku khawatir karier mereka terganggu bila harus mengikuti wajib militer. Namun, untuk hal ini, mereka harus berhadapan dengan negara.