Separuh Produk Madu yang Beredar di Australia Ternyata Palsu
- abc
Perusahaan madu terbesar dan sejumlah jaringan supermarket utama di Australia diduga telah menjual madu palsu tanpa sengaja.
Pengujian ilmiah di sebuah laboratorium di Jerman menemukan hampir separuh sampel yang diambil dari supermarket ternyata "tidak murni". Artinya, barang yang dijual sebagai "madu" tersebut telah dicampur dengan zat selain nektar lebah.
Sampel yang tidak murni ini mencakup semua produk yang memadukan madu lokal dan impor.
Merek Mixed Blossom Honey dari perusahaan madu terbesar Capilano yang dipasarkan sebagai 100 persen madu, ternyata didapati "tercampur" dengan zat selain nektar lebah.
Capilano membantah keras temuan ini dan mengkritik jenis pengujian yang dilakukan.
Pengujian di lab Jerman tersebut dikenal sebagai Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Tujuannya untuk mendeteksi ketidakmurnian madu.
Namun Capilano bersikukuh bahwa tes semacam itu berbeda dari tes resmi yang berlaku di Australia.
ABC tidak menyatakan bahwa produk Capilano yang bersumber dari madu Australia bermasalah atau bahwa Capilano atau merek lain menyadari pemalsuan tersebut.
Phil McCabe, ketua Asosiasi Peternak Lebah Internasional (Apimondia), percaya bahwa tes NMR merupakan metode paling akurat.
Menurut dia, konsumen tidak mendapatkan apa yang mereka bayar. "Madu yang tercampur jelas bukan madu," katanya kepada ABC.
"Secara umum berupa sirup yang diubah seperti madu, rasanya seperti madu," jelasnya.