Museum Konferensi Asia Afrika di Bandung Bikin Kangen Presiden Namibia
- Dok. Museum KAA
VIVA – Museum Konferensi Asia Afrika terbukti sebagai ikon yang membuat Bandung juga terkenal sebagai “kota wisata sejarah”, selain wisata kuliner dan tempat-tempat yang instagramable. Museum KAA ini terus mengundang pesona, tak hanya turis, tapi juga para pemimpin dunia.
Tak percaya, tanya lah ke Presiden Namibia, Hage Gottfried Geingob. Bukan hari ini saja dia mengunjungi Museum KAA. Kepala negara di Afrika bagian barat daya itu sebelumnya pernah menginjakkan kaki di Museum KAA saat menghadiri perhelatan Peringatan 50 Tahun KAA, yang digelar di Bandung dalam rangkaian acara KTT Asia Afrika 2005 di Jakarta.
“Saya juga dulu ikut peristiwa itu (red – Langkah Bersejarah),” kata Presiden Geingob kepada Kepala Museum KAA Meinarti Fauzie saat mendapat penjelasan tentang kisah Langkah Bersejarah dari edukator Museum KAA, Desmond S. Andrian. Saat berkunjung ke Bandung, rupanya dia kangen untuk mampir lagi ke Museum KAA.
Dalam kunjungan itu, Geingob dengan tekun mendengar penjelasan kisah KAA mulai dari tahap latar belakang, perumusan, dan pelaksanaan hingga dampaknya terhadap perdamaian dunia.
“Di Ruang Pameran Tetap, Presiden Y.M. Dr. Hage Gottfried Geingob paling antusias saat melihat panil-panil situasi internasional menjelang KAA. Pasalnya, pada salah satu panil itu terdapat sebuah foto peristiwa yang terkait peristiwa di negaranya pada masa silam,” ungkap Meinarti, seperti yang disiarkan Kementerian Luar Negeri RI.
Kepala Museum KAA itu menambahkan, di dalam Ruang Utama Gedung Merdeka, Geingob sempat memberikan sambutan singkat. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi pelayanan Museum KAA. “Selain itu, ia pula sempat meminta agar kiranya informasi terkait negara-negara Afrika dapat lebih banyak disajikan di Museum KAA,” lanjut Meinarti.
Presiden Namibia yang datang berkunjung bersama 40 anggota delegasinya itu tampak menggunakan setelan jas berwarna biru muda. Selama tur museum itu, turut pula mendampingi beliau putrinya, Dangos Geingos.
Lawatan Presiden Namibia kali ini merupakan kunjungan kenegaraan di Indonesia. Kunjungan itu berlangsung selama 29 Agustus hingga 1 September 2018. Pada Jumat, (31/8/2018) rombongan presiden berkunjung ke Bandung. Selain ke Museum KAA, mereka juga mengunjungi PT Dirgantara Indonesia.
Kunjungan itu yang bertujuan untuk menjajaki berbagai kemungkinan peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Namibia turut didampingi oleh Duta Besar LBBP RI untuk Republik Namibia, Eddy Basuki. Museum KAA adalah Unit Pelayanan Teknis dibawah koordinasi Direktorat Diplomasi Publik, Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI.