Lepas Pasukan Garuda untuk Perdamaian ke Kongo, Jokowi Pasang Target
- VIVA/Agus Rahmat
VIVA – Presiden Joko Widodo melepas Satuan Tugas (Satgas) Rapidly Deployable Battalion (RDB) Kontingen Garuda XXXIX-A/Monusco Kongo dan Marine Task Force (MTF) XXVII-K Unifil Lebanon, Jumat 31 Agustus 2018.
Upacara pelepasan dilakukan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Satgas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo, sebanyak 850 personel TNI (yaitu dari AD, AL, AU). Mereka akan diberangkatkan menggunakan pesawat. Sementara itu, Satgas MTF Kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon, berjumlah 120 personel TNI AL.
Mereka akan diberangkatkan menggunakan KRI Sultan Hasanuddin. Akan bertugas di Laut Mediterania, menggantikan 120 personel sebelumnya. Penugasan selama 1 tahun.
"Hari ini Indonesia berbangga, bukan hanya bangga karena prestasi atlet kita di Asian Games, bukan hanya bangga atas 30 medali emas yang mereka raih sampai hari ini. Tapi Indonesia juga bangga akan melepas kontingen Garuda untuk misi perdamaian, bangga untuk misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo dan Lebanon," tutur Presiden Joko Widodo, dalam pidatonya, Jumat 31 Agustus 2018.
Selain menjaga perdamaian dunia, para kontingen ini juga akan membawa nama bangsa dan mengharumkan di dunia internasional. Jokowi mengingatkan, Indonesia punya sejarah panjang dalam turut menjalankan perdamaian dunia.
Pengiriman pasukan perdamaian, sudah dilakukan sejak 1957. Partisipasi Indonesia itu, hanya beberapa dekade sejak negara ini diproklamasikan 17 Agustus 1945.
"Sejak 1957 Indonesia telah mengirimkan lebih 38 ribu pasukan perdamaian PBB, saat ini Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar jajaran pengirim pasukan perdamaian PBB," kata Jokowi.
Sejauh ini sudah 3.552 pasukan yang dikirimkan, sejak 1957. Sementara itu, target Jokowi, harus mencapai 40 ribu personel. Maka ia meminta, agar target itu bisa dipenuhi sebagai wujud Indonesia berpartisipasi dalam perdamaian dunia.
Kontingen ini juga akan berangkat ke Kongo dan Lebanon dengan membawa misi produk dalam negeri. Alutsista yang digunakan, adalah produksi buatan anak bangsa.
"Kontingen Garuda juga akan menggunakan produk strategis dalam negeri dalam menjalankan tugasnya, menggunakan alutsista buatan anak bangsa. Ini sekaligus menjadi etalase bagi keandalan industri produk strategis Indonesia," kata Jokowi.