Geger Kasus Pelecehan Seks Kardinal AS, Paus Fransiskus Didesak Mundur
- REUTERS/Damir Sagolj
VIVA – Seorang mantan pejabat Vatikan menuduh Paus Fransiskus telah mengetahui kasus pelecehan seksual oleh kardinal terkemuka di Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Oleh karena itu Paus Fransiskus dianggap ikut menutupinya.
Petinggi Vatikan itu menyerukan Paus Fransiskus untuk segera mengundurkan diri. Namun ketika ditemui akhir pekan kemarin, Paus menegaskan bahwa dia tidak akan menanggapi tuduhan tersebut. Paus Fransiskus sebelumnya sudah meminta maaf kepada publik atas kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan pastor dan uskup di lingkungan Gereja Katolik.
Dalam sebuah pernyataan 11 halaman yang terperinci, Uskup Agung Carlo Maria Vigano mengatakan soal daftar panjang pejabat Vatikan dan gereja di Amerika Serikat telah menutup kasus pelecehan seksual Kardinal Theodore McCarrick.
Bahkan dalam bahasa yang sangat kasar, Vigano mengatakan tindakan menutup-nutupi kasus ini membuatnya terlihat seperti konspirasi keheningan yang tak berbeda dari kejahatan mafia.
"Paus telah berulang kali meminta transparansi total di gereja. Dalam momen yang sangat dramatis ini, Paus harus mengakui kesalahan-kesalahannya," tulis Vigano seperti dikutip dari Reuters.
"Sesuai prinsip toleransi yang dicanangkan, Paus Fransiskus harus menjadi orang pertama yang menjadi contoh bagi para kardinal dan uskup yang menutupi pelanggaran McCarrick dan mengundurkan diri bersama dengan mereka semua," lanjutnya.
Vigano mengaku telah memberi tahu Paus pada Juni 2013 lalu tentang tuduhan terhadap McCarrick tepat saat dia terpilih menjadi Paus.
Dia juga mengatakan telah memberi tahu pejabat Vatikan pada awal 2006 bahwa McCarrick dicurigai menyalahgunakan posisinya ketika menjadi Uskup di dua Keuskupan New Jersey antara tahun 1981 hingga 2001.
McCarrick menjadi Kardinal pertama yang mengundurkan diri dari posisinya di kepemimpinan Gereja pada Juli 2018 lalu setelah terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah laki-laki berusia 16 tahun.
Sejak itu, pola penyalahgunaan dan kejahatan seksual yang meluas telah dilaporkan di seluruh Amerika Serikat dan Eropa, Chili dan Australia.