65 Tahun Terpisah, Keluarga Korban Perang Korea Bakal Reuni

Rombongan Keluarga Korsel Berangkat Reuni di Korut
Sumber :
  • Channel News Asia

VIVA – Sekitar 180 keluarga yang terpisah selama Perang Korea tahun 1950-1953 akan dipertemukan kembali di Korea Utara, hari ini.

Presiden Korsel yang Dimakzulkan Kembali Menolak Hadir Dalam Pemeriksaan Terkait Darurat Militer

Reuni itu dilakukan untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir. Reuni akan berlangsung di resor wisata Gunung Kumgang, Korea Utara. 

Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang disetujui oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dalam pertemuan pertama mereka, April lalu.

Ditahan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Menolak Diperiksa Terkait Darurat Militer

Keluarga-keluarga yang terpisah itu merupakan korban perang selama beberapa dasawarsa. Jumlah mereka bertambah selama beberapa tahun terakhir karena pengembangan senjata nuklir Pyongyang yang terus meningkat.

Dilansir dari Reuters, lebih 57 ribu orang dari Korea Selatan telah mendaftar dalam reuni keluarga singkat yang hanya berlangsung selama 11 jam itu.

Pasukan Rusia Bongkar Fakta, Tentara Korut Lebih Garang di Medan Perang

"Usia saya sudah lebih dari 90 tahun, jadi saya tidak tahu kapan akan mati. Saya sangat senang terpilih kali ini," kata Moon Hyun-sook (91), sehari sebelum pertemuan dengan adik perempuannya di Korea Utara.

Anggota keluarga dari Korea Selatan sejak kemarin telah tiba di kota perbatasan Sokcho, untuk mendapat pengarahan dari pihak berwenang dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Banyak anggota keluarga membawa hadiah untuk kerabat mereka di Korea Utara seperti kaus kaki, pakaian dalam, jaket musim dingin, obat-obatan, pasta gigi dan makanan. (mus)
 

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberikan pernyataan terkait Itaewon

Pengacara Presiden Korsel yang Dimakzulkan Sebut Penyidik Pemeriksanya "Investigasi Ilegal"

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menolak untuk diperiksa oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), pada Kamis, atas pernyataan darurat militernya.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025