Erdogan Serukan Warga Turki Segera Jual Dolar dan Euro
- REUTERS/Kacper Pempel
VIVA – Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya akan memboikot produk-produk elektronik dari Amerika Serikat karena nilai mata uang Lira yang terus merosot hingga rekor terendah.
"Jika mereka (AS) memiliki iPhone, ada Samsung di sisi lain. Kami juga memiliki produk kami sendiri yaitu Vestel," ujar Erdogan.
Sementara Vestel merupakan perusahaan elektronik Turki yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan saham sebesar lima persen.
Lira turun sebanyak 40 persen tahun ini dan jatuh ke titik terendah sepanjang masa yaitu 7,24 terhadap dolar. Hal ini memicu memburuknya hubungan antara Turki dengan AS.
Erdogan mengatakan Turki telah menjadi target perang ekonomi. Ia menyerukan kepada masyarakat untuk menjual Dolar dan Euro mereka untuk menopang mata uang nasional.
"Bersama dengan masyarakat, kami akan secara tegas menentang Dolar, harga forex, inflasi dan suku bunga. Kami akan melindungi kemandirian ekonomi bersama-sama," kata Erdogan dalam sebuah pidato diberitakan Reuters.
Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap dua menteri Turki atas tuduhan terorisme pendeta AS Andrew Brunson di Turki. Pekan lalu, Washington juga menaikkan tarif ekspor logam Turki.
Namun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert membantahnya dan mengatakan masalah ekonomi Turki bukan akibat dari adanya sanksi AS itu.