Erdogan Serukan Warga Turki Segera Jual Dolar dan Euro

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • REUTERS/Kacper Pempel

VIVA – Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya akan memboikot produk-produk elektronik dari Amerika Serikat karena nilai mata uang Lira yang terus merosot hingga rekor terendah.

Turki Tutup Wilayah Udaranya untuk Pesawat Pemimpin Israel, Isaac Herzog

"Jika mereka (AS) memiliki iPhone, ada Samsung di sisi lain. Kami juga memiliki produk kami sendiri yaitu Vestel," ujar Erdogan.

Sementara Vestel merupakan perusahaan elektronik Turki yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan saham sebesar lima persen.

Presiden Israel Urung Hadiri KTT Iklim gara-gara Turki Larang Pesawatnya Melintas

Lira turun sebanyak 40 persen tahun ini dan jatuh ke titik terendah sepanjang masa yaitu 7,24 terhadap dolar. Hal ini memicu memburuknya hubungan antara Turki dengan AS.

Erdogan mengatakan Turki telah menjadi target perang ekonomi. Ia menyerukan kepada masyarakat untuk menjual Dolar dan Euro mereka untuk menopang mata uang nasional.

Erdogan Tagih Janji Donald Trump Selesaikan Konflik Israel di Gaza dan Lebanon

"Bersama dengan masyarakat, kami akan secara tegas menentang Dolar, harga forex, inflasi dan suku bunga. Kami akan melindungi kemandirian ekonomi bersama-sama," kata Erdogan dalam sebuah pidato diberitakan Reuters.

Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap dua menteri Turki atas tuduhan terorisme pendeta AS Andrew Brunson di Turki. Pekan lalu, Washington juga menaikkan tarif ekspor logam Turki.

Namun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert membantahnya dan mengatakan masalah ekonomi Turki bukan akibat dari adanya sanksi AS itu.
 

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Erdogan Benarkan Turki Tutup Wilayah Udaranya untuk Pesawat Presiden Israel

Recep Tayyip Erdogan membenarkan kabar bahwa Turki menutup wilayah udaranya untuk pesawat pemimpin Israel, Isaac Herzog, yang berencana menghadiri KTT PBB di Baku.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024