Amerika Serikat Desak WTO Loloskan Sanksi kepada Indonesia

Representasi Amerika Serikat di pertemuan WTO di Swiss
Sumber :
  • REUTERS/Denis Balibouse

VIVA – Amerika Serikat meminta Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO agar AS bisa menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia setelah AS memenangkan sengketa perdagangan yang diklaim telah mengorbankan bisnis AS hingga US$350 juta pada tahun 2017.

Mendag Prediksi RI Bakal Jadi Raksasa Perdagangan Karbon Dunia

Amerika Serikat dan Selandia Baru memenangkan putusan WTO tahun lalu terkait pembatasan impor Indonesia pada makanan, tanaman dan produk hewan termasuk anggur, kentang, apel, bawang, bunga, buah kering, sapi, ayam dan daging sapi. Indonesia juga kalah dalam banding.

Dalam pengajuannya, pihak AS mengatakan bahwa Indonesia belum mematuhi putusan tersebut sehingga Washington berupaya mencari sanksi tahunan untuk mengkompensasi kerugian yang berdampak pada kepentingan Amerika Serikat.

Hadapi Tantangan Pandemi COVID-19, RI Desak WTO Direformasi

"Berdasarkan analisis awal dari data yang tersedia untuk produk tertentu, diperkirakan kerugian sekitar US$350 juta untuk tahun 2017. AS akan memperbarui angka ini setiap tahun karena ekonomi Indonesia terus berkembang," tulis pernyataan pihak AS seperti dilansir Reuters.

Proses mencari kompensasi sering membutuhkan waktu bertahun-tahun dan AS menganggap Indonesia cenderung menentang klaim yang belum dipenuhi serta setiap potensi sanksi yang akan dijatuhkan.

Pengamat: UU Cipta Kerja Buang Hambatan yang Jegal Perdagangan RI

Belum ada tanda langsung permintaan sanksi serupa dari Selandia Baru yang mengatakan pembatasan Indonesia diperkirakan telah mengorbankan sektor daging sapi Selandia Baru hingga $1 miliar Selandia Baru ($673 juta) pada tahun 2017.

Presiden RI, Prabowo Subianto

Prabowo Singgung Status Darurat Militer di Korsel, Minta Indonesia Jangan Lengah

Presiden Prabowo Subianto menyinggung status darurat militer yang ditetapkan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol pada Selasa, 3 Desember 2024. Prabowo meminta Indonesia

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024