Korut Masih Bikin Senjata, AS Minta Negara-negara ASEAN Ikut Menekan

Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura
Sumber :
  • Kevin Lim/The Straits Times via REUTERS

VIVA – Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengharapkan agar Korea Utara dapat mempertahankan komitmennya untuk menyerahkan senjata nuklir.

Donald Trump Belum Dilantik, Korut Luncurkan Rudal Nuklir ke Laut Jepang

Amerika Serikat juga mendesak negara-negara Asia Tenggara dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) pekan ini dalam rangka mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara.

Berbagai pertanyaan muncul terkait komitmen Pyongyang dalam hal denuklirisasi setelah satelit mata-mata AS mendeteksi aktivitas baru di fasilitas milik Korut yang diduga sedang membangun rudal balistik antarbenua.

Biden Rencanakan Serang Fasilitas Nuklir Iran Sebelum Lengser

Disebutkan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berencana bertemu dengan pejabat Korut selama pertemuan AMM di Singapura pekan ini.

"Kami akan berada di beberapa pertemuan yang sama dengan pejabat Korea Utara. Saya tentu saja tidak dapat menghalangi interaksi apa pun yang terjadi, tetapi kami tidak memiliki jadwal pertemuan," kata Juru Bicara Kemlu AS, Heather Nauert seperti dilansir Reuters.

Lusinan Mayat Tentara Korut Bergelimpangan di Desa Perbatasan Rusia

Pejabat Kemlu AS lainnya mengatakan bahwa Pompeo akan mengingatkan ASEAN untuk ikut menjalankan pemberian sanksi yang telah dijatuhkan terhadap Pyongyang. Ada kekhawatiran bahwa bahan bakar dijual secara ilegal ke Korut oleh sejumlah negara, meskipun sanksi masih berlaku.

"Kami tetap prihatin dengan skala pengadaan ilegal Korea Utara khususnya produk minyak yang dimurnikan melalui transfer kapal ke kapal," kata pejabat tersebut.

Di bawah sanksi, Pyongyang dibatasi untuk mengimpor hanya di angka 500 ribu barel produk per tahun.

Kim Jong Un

Kim Jong Un Larang Warga Korut Makan Hotdog karena "Pengkhianatan", Kenapa?

Kim Jong Un melarang warga Korea Utara untuk makan hotdog. Menurutnya, menyajikan hotdog di rumah atau menjualnya di jalan dianggap sebagai tindakan pengkhianatan.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025