Pria dari Suku Maasai, Pengusir Andal Singa-singa Afrika Pemangsa
- Instagram Mevzoo
VIVA – Richard Turere kini dikenal sebagai pengusir singa Afrika setelah dirinya, pada usia 11 tahun berhasil menemukan alat yang disebut dengan lion lights yang menghindarkan ternak sapinya menjadi mangsa singa-singa liar Afrika. Turere yang berasal dari suku Maasai di Kenya itu berhasil menemukan alat trik pengusir singa setelah melakukan berbagai eksperimen.
Sebagaimana diberitakan BBC, Turere awalnya penasaran untuk bisa mengusir singa yang kerap memangsa ternak dan sapi komunitasnya. Bahkan singa juga berbhaya bagi keamanan masyarakat sekitar. Diketahui bahwa jarak alam liar dengan permukiman hanya dipisahkan sungai yang notabene gampang dilintasi oleh hewan buas.
Turere awalnya membuat gagak mati untuk menakuti singa agar tak mendekati kandang sapinya namun hal itu tak berhasil.
"Singa itu binatang pintar, tak hanya mengintai sekali dua kali. Begitu dilihat gagak itu bergerak, singa langsung menerkam sapi-sapi kami," kata Richard Turere.
Akhirnya pada suatu malam, Turere sengaja berkeliling di sekitar kandang dengan obor dan pada saat itu kata dia, tak ada singa yang memangsa hingga keesokan harinya. Dia lalu berinisiatif membuat sejumlah lampu dengan posisi berkeliling dan menyala kerlap-kerlip untuk mengelabui singa dan ternyata berhasil. Lampu-lampu yang digunakannya bersumber tenaga solar.
"Jadi singa akan berpikir seolah-olah saya yang sedang patroli dengan obor dan tak lagi mendekati kandang," kata dia lagi.
Turere lalu mendapatkan beasiswa internasional atas penemuan kreatifnya. Meski sempat banyak orang yang meniru alat Turere tanpa memberikan keuntungan kepada si penemu. Hingga akhirnya alat lion lights dipatenkan saat Turere berusia 15 tahun. Dia menjadi pemilik paten termuda yang pernah ada dalam sejarah Kenya.
Kini di Kenya khususnya di peternakan dan kandang-kandang sapi, sedikitnya sudah ada 750 sistem lion lights yang terpasang.
Â