'Jangan Mati', Suara Pemandu yang Selamatkan Nyawa Turis AS di Rinjani
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Hampir 700 pendaki berhasil turun dari gunung Rinjani kemarin setelah gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang Lombok, Minggu, 29 Juli 2018.
Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa yang berpusat di bagian utara Lombok itu sebanyak 16 orang. Lebih dari 335 orang terluka yang sebagian besar disebabkan oleh reruntuhan bangunan.
"Saya pikir saya akan mati. Saya rebah di tanah. Rasanya insiden itu berlangsung sangat lama. Saya melihat banyak orang jatuh, tapi tak begitu jelas," kata John Robyn Buenavista seorang pendaki berusia 23 tahun asal Amerika Serikat.
Buenavista mengatakan, dia awalnya berencana mengambil foto-foto matahari terbit di tepi kawah ketika gempa mengguncang. Saat itu dia mengira bahwa gunung Rinjanji telah meletus.
"Saya mulai berlari ke jalan setapak," kata Buenavista sebagaimana dikutip Reuters.
"Pada satu titik, saya melihat orang-orang dengan separuh tubuhnya terjebak di bebatuan dan saya tidak bisa bergerak. Saya merasa lumpuh dan berhenti bergerak. Para pemandu berteriak 'Jangan mati, jangan mati.' Salah satu pemandu harus mengguncang saya dan memegang tangan saya. Dia memberi tahu bahwa saya harus pergi dan mereka akan baik-baik saja," ungkapnya.
Pihak pengelola gunung Rinjani mengatakan rute utama menuju puncak gunung berapi setinggi 3.726 Meter telah dibersihkan dan helikopter telah menjatuhkan pasokan makanan kepada pendaki yang masih berada di jalur pendakian.
Diketahui, sebanyak 637 pendaki asal Thailand terdaftar dalam pendakian gunung Rinjani pada tanggal 27 hingga 28 Juli. sementara 337 lainnya berasal dari Prancis, Belanda dan Spanyol. (ren)