Berkat Media Sosial, Pemain Ski Hilang 64 Tahun Bisa Dikenali

Ilustrasi bermain ski
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Seorang pemain ski asal Prancis yang hilang selama lebih dari 60 tahun akhirnya berhasil diidentifikasi setelah rincian penyelidikan diunggah di media sosial.

Setelah Mary Jane, Menko Yusril: Prancis dan Australia Ajukan Permohonan Pemindahan Narapidana

Sisa-sisa jasad dan peralatan ski ditemukan pada 2005, lebih dari 3.000 Meter Cime Bianche di lembah Valtournenche wilayah Aosta dekat perbatasan Swiss di Italia utara.

Para peneliti memperkirakan, jasad pria tersebut memiliki tinggi sekitar 1,75 meter dan berusia sekitar 30 tahun dengan kemungkinan kematiannya terjadi di musim semi. 

Suporter Bola Israel Bikin Rusuh Lagi, Kali Ini Serang Tuan Rumah Prancis

Mereka juga menemukan kacamata, jam tangan, dan potongan baju dengan inisial bersulam.

Setelah tak ada kemajuan identifikasi, Jaksa Aosta pada akhir Juni lalu memutuskan untuk mengunggah temuan penyelidikan di halaman Facebook dan meminta warganet untuk menyebarkan informasi terutama di Prancis dan Swiss.

Prancis Berang gara-gara Pegawai Penegak Hukumnya Ditahan Israel di Yerusalem

Seorang wanita asal Prancis, Emma Nassem yang mendengar cerita tersebut lewat siaran radio mengatakan, pria yang hilang itu kemungkinan pamannya, Henri Le Masne, lahir pada 1919 yang hilang setelah main ski dalam badai dekat Matterhorn pada 1954.

Roger Le Masne, adik Henri yang kini berusia 94 tahun, juga mengomentari temuan tersebut.

"Henri Le Masne yang kemungkinan adalah pemain ski yang menghilang 64 tahun lalu. Dia seorang bujangan dan hidup mandiri. Dia bekerja di Kementerian Keuangan di Paris," kata Roger.

Roger mengatakan, dia lalu pergi menginap di hotel di mana saudaranya memesan selama dua pekan dan dia menemukan beberapa barang pribadi termasuk uang setelah hilang pada 26 Maret 1954.

Polisi mengatakan, sebuah foto yang diberikan oleh keluarga menunjukkan kacamata yang cocok dengan yang ditemukan oleh para peneliti. Tes DNA berikutnya akan mengonfirmasi identifikasi secara lebih pasti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya