Virus HIV di Dalam Tubuhku, Rahasia di Dalam Darahku
- bbc
Ketika ibu Matt mengatakan kepada anak laki-lakinya bahwa dirinya terinfeksi HIV, dia bahkan tidak menyadari bahwa Matt telah menjalani tes. Tetapi, ibunya menyimpan catatan nomor kelompok Factor VIII yang Matt terima.
Ketika dia melihatnya kembali pada tahun 1982, ketika Matt diberikan serangkaian suntikan protein produksi sebuah perusahaan Amerika. Dia tidak memiliki foto Matt pada tahun itu karena fotografer datang saat hari dimana anaknya sakit.
University of Central England, Birmingham. - BBC
Di sekolah, Matt mempunyai kelompok teman dekat, tetapi tidak satupun mengetahui mengapa nilai-nilainya anjlok. Dia melakukan hal yang minimum untuk GCSE (kualifikasi akademis) dengan kelulusan pada lima hal.
Dia bahkan lebih tidak berusaha saat melakukan A-level (kualifikasi pada subyek tertentu setelah GCSE): "Saya menghabiskan dua tahun tanpa arah, bermain-main dengan teman." Akhirnya mendapatkan satu nilai E.
Tetapi meskipun diperkirakan akan meninggal dalam dua tahun, Matt sepertinya masih terlihat sehat, meskipun masih menderita hemofilia.
Pada tanggal 19 April 1990, saat Matt baru saja mencapai umur 16 tahun, dia diperiksa psikiater di Great Ormond Street Hospital. "Dia meyakini kemungkinannya terkena AIDS adalah 50:50," kata dokter dalam laporannya.
"Dia berusaha untuk tidak memikirkan masa depan dan jika dirinya marah Matt berusaha mengalihkan perhatian." Laporan tersebut kemudian menyatakan Matt memiliki "sistem pertahanan jiwa yang kuat" tetapi hal ini "mudah ditembus sehingga dapat membuatnya sangat terganggu".
Dan meskipun jika dia tidak menderita AIDS dalam beberapa tahun, Matt akan "menderita masalah emosi besar", kata psikiaternya. "Akan sulit baginya untuk membina hubungan yang memuaskan dengan orang dari jenis kelamin berbeda, karena besarnya risiko infeksi silang," dia melanjutkan.
"Dia sudah mengkhawatirkan ini dan terganggu dengan kenyataan bahwa dia tidak akan dapat memiliki anak." Adalah karena orang tuanya, Matt bisa mengatasi masalah dengan baik, kata laporan itu.
Pada masa itu, Matt mulai memakai ganja. "Saya pikir saya akan mencoba - Anda tahu, masalah apa yang akan ditimbulkan? Kerusakan sudah terjadi." Dia kemudian beralih ke dan . Saat itu, permulaan tahun 1990an, Matt bergadang dan "dan pulang menemui ibu bapaknya pada pagi harinya, dalam keadaan mabuk dan tidur sepanjang hari".
Pada mulanya, orang tuanya tidak menyadari apa yang terjadi. Tetapi suatu hari ketika dia pulang dari universitas, ayahnya memperlihatkan sekotak dan ganja. Mereka menemukannya di kamar tidur Matt. "Apakah ini?" ayahnya bertanya.
Ibunya menangis. Matt merasa sepertinya lantai anjlok. Orang tuanya ingin mengetahui mengapa dirinya memakai narkoba.
"Saya katakan: "Yah, mengapa tidak? Anda tahu, saya kemungkinan tidak akan lama lagi hidup. Saya ingin mencoba, menikmati dan mengalami sebanyak mungkin sebelum meninggal." Ini pemikiran yang memang sulit dibantah.
Suatu malam, ketika berumur 17 atau 18 tahun, Matt sedang minum-minum di kota. Ketika berjalan pulang dengan seorang teman, sesuatu hal mengusiknya, untuk pertama kalinya dia mengatakan kepada seseorang di luar keluarga, bahwa dirinya positif HIV.
Temannya terkejut, tetapi dia juga dapat memahaminya. "Ini adalah persoalan: "Ya, ok, ini yang terjadi, tetapi kamu tetap temanku." Mereka berjalan melewati rumah temannya dan kemudian rumah Matt. Mereka terus berjalan dan berbicara sampai jam tiga pagi.
Matt merasa lega. Dalam tiga empat tahun berikutnya dia mulai memberitahu teman-teman terdekatnya, satu persatu. Dengan berjalannya waktu, hal ini semakin mudah - dia tidak pernah mengalami reaksi negatif. "Apa artinya?" mereka bertanya.