Perempuan Pekerja Tuntut 'Hak Duduk' karena Selalu Kerja Berdiri
- bbc
Ia kehilangan pekerjaannya pada tahun 2014 setelah ia berupaya mendirikan serikat dengan rekan-rekannya sehingga mereka dapat menuntut tunjangan dan upah yang lebih tinggi.
Ia menuturkan dirinya terinspirasi untuk memperjuangkan haknya oleh Viji Palithodi, 48 tahun, yang merupakan pemimpin dari gerakan "hak untuk duduk".
Palithodi berusia 16 tahun saat merintis pekerjaan pertamanya di toko penjahit. Selama ia bekerja, ia mengatakan bertemu beberapa perempuan seperti Devi yang dipekerjakan oleh pengecer komersial.
Ketika ia mendengar kisah mereka, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu. Pada awal tahun 2000, ia mulai mengatur pertemuan di mana para perempuan ini membandingkan gaji dan kondisi kerja mereka.
"Para perempuan ini mogok bekerja dan mengatakan bagaimana mereka tidak bisa minum selama musim panas," kata Palithodi, mereka pun menambahkan sering "mengalami masalah kesehatan karena mereka tidak bisa pergi ke toilet".
Ia mengatakan banyak perempuan mengeluh karena tidak diizinkan untuk duduk.
"Para manajer akan terus mengawasi (apa yang mereka lakukan) dengan kamera CCTV dan memotong upah para perempuan yang kedapatan duduk, bahkan ketika tidak ada pembeli yang masuk ke toko," katanya
Sebagian besar perempuan bekerja di toko-toko ritel komersial, tetapi mereka sering kali tidak dilindungi oleh hukum. - Getty Images
Ia mengatakan, beberapa dari karyawan perempuan ini mengungkapkan kepadanya bahwa, manajer dan pemilik toko meminta mereka untuk mengikatkan kantong plastik ke pakaian mereka, jika mereka sudah benar-benar ingin ke toilet.