Pengakuan Eks 'Kittens' Harun Yahya: Kajian Berujung Pelecehan Seks
- Instagram @ceylan_ozgul2017
VIVA – Adnan Oktar alias Harun Yahya, penulis dan pendakwah kondang, ditangkap Kepolisian Turki pada Rabu dini hari waktu setempat. Ia ditangkap bersama 166 para pengikutnya, yang sebagian besarnya adalah perempuan cantik.
Oktar ditangkap atas tuduhan kasus penipuan, pelecehan seksual dan kelompok kriminal. Polisi menggerebek rumahnya di distrik Cengelkoy, di sudut Kota Istanbul bagian Asia. Oktar dan para pengawalnya langsung dibekuk saat sempat berupaya melawan dan melarikan diri.
Penulis buku 'The Atlas of Creation' itu dikenal mengelola suatu stasiun televisi bernama A9, di mana dia menjadi pembawa acara sejumlah talkshow mengenai nilai-nilai agama, namun dikelilingi wanita-wanita cantik berpakaian minim dan pemuda.
Dalam suatu tayangan, acara talkshow itu kerap dibumbui tarian-tarian erotis. Salah seorang wanita seksi yang hadir di acara tersebut diminta menari dan disebutnya sebagai 'kittens' (anak kucing). Sedangkan para pemudanya disebut 'singa'.
Seiring penangkapan Oktar atas berbagai kasus kriminal dan pelecehan seksul, muncul pengakuan mengejutkan dari mantan 'kittens' Oktar, Ceylan Ozgul.
Dilansir Hurriyet, Kamis, 12 Juli 2018, Ozgul mengaku bergabung dengan organisasi 'Harun Yahya' pada tahun 2006, saat usianya masih 24 tahun. Ia bergabung menjelang akhir masa kuliah, kala itu tidak ada acara televisi, pakaian seksi maupun tari-tarian seperti yang terungkap kini.
"Ketika saya masuk ada kegiatan seperti bedah buku, konferensi, dan lain-lain, yang diberi nama 'Yahya'. Saya pikir kegiatan ini berguna, sehingga mereka menipu saya," kata Ozgul.
Merasa Janggal
Ozgul mulai merasa ada kejanggalan mengikuti beragam aktifitas di organisasi Harun Yahya. Selain mereka tinggal di sebuah rumah--yang disebutnya sel penjara--muncul aktifitas melawan pemerintah Turki, dengan memberikan informasi rahasia Turki kepada sejumlah lembaga think tank Amerika Serikat.
Batinnya terganggu saat itu. Ozgul sempat berusaha melarikan diri pada 2013, namun gagal. Ia ditangkap oleh para penjaga Oktar yang selalu membawa senjata, dan akhirnya terus mendapatkan tekanan hingga tahun 2017. "Saya berhasil lolos tahun 2017," katanya.
Parahnya, kajian dan bedah buku yang semula menjadi identitas organisasi Harun Yahya itu, mulai terbongkar kedoknya. Pengikut perempuan Oktar yang disebutnya 'kittens' itu kerap menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan seksual. Tak hanya perempuan dewasa, mereka yang masih di bawah umur pun jadi korbannya.
"Ada gadis-gadis yang dilecehkan (seksualnya) pada usia 7, 10, 14 dan 17 (tahun). Beberapa gadis telah diperkosa berulang kali," ungkapnya. Ia mendorong kepada mantan 'kittens' yang menderita pelecehan seksual Adnan Oktar agar melaporkan ke pengadilan. (ren)