Ditangkap Polisi, Harun Yahya Tuduh Konspirasi Inggris
VIVA – Penulis buku kontroversial Adnan Oktar atau yang lebih dikenal Harun Yahya mengatakan, bahwa penangkapannya oleh Kepolisian Turki merupakan konspirasi Inggris. Ia mengklaim, semua tuduhan kepadanya adalah kebohongan.
Dilansir Anadolu, Kamis, 12 Juli 2018, hal itu dia sampaikan kepada media, sebelum ditahan petugas untuk pemeriksaan medis. "Ini adalah permainan negara dalam Inggris," kata Oktar.
Oktar sering menggunakan istilah 'British deep state' atau 'negara di dalam Inggris' dalam sebuah program talkshow di saluran televisi online A9 yang dia kelola. Ia mengatakan, organ di dalam negara itu diam-diam menyamar dan mengaitkannya dengan kelompok kriminal.
Adnan Oktar alias Harun Yahya, ditangkap Polisi Turki pada Rabu dini hari waktu setempat atas tuduhan kasus penipuan, pelecehan seksual dan kelompok kriminal. Oktar ditangkap bersama 166 pengikutnya. Televisi NTV mengatakan, 100 di antara mereka yang ditahan adalah perempuan.
Oktar dikenal mengelola suatu stasiun televisi bernama A9, di mana dia menjadi pembawa acara sejumlah talkshow mengenai nilai-nilai agama, namun dikelilingi wanita-wanita cantik berpakaian minim dan pemuda.
Dalam suatu tayangan, acara talkshow itu kerap dibumbui tarian-tarian erotis. Salah seorang wanita seksi yang hadir di acara tersebut diminta menari dan disebutnya sebagai 'kittens' (anak kucing). Sedangkan para pemudanya disebut 'singa'.
Pada Februari lalu, otoritas pengawas televisi Turki memblokir suatu siaran yang diasuh oleh Oktar, yang mencampur-adukkan diskusi mengenai teologi dan tarian. Acara itu dipandang melanggar kesetaraan gender dan hak kaum perempuan. (mus)