Banjir Terparah Jepang dalam 3 Dekade, 129 Orang Tewas
- REUTERS/Issei Kato
VIVA – Korban terus bertambah akibat tanah longsor dan banjir besar yang dipicu hujan terus-menerus di bagian barat Jepang. Sampai hari ini setidaknya 129 orang dinyatakan tewas, sebagaimana dibenarkan otoritas setempat.
Bencana ini adalah bencana paling besar akibat curah hujan yang sangat tinggi dalam tiga dekade terakhir, dilansir BBC.
Tim penyelamat kini masih terus melakukan pencarian dan penggalian di berbagai tempat dan mencoba menyelamatkan para penyintas karena belasan orang ditengarai masih hilang. Sementara itu, hingga dua juta orang sudah dievakuasi dari wilayah yang berisiko hujan deras dan dari area aliran sungai.
"Saya sendiri sudah minta keluarga siap untuk segala kemungkinan terburuk,” kata korban bernama Kosuke Kiyohara yang saudara perempuan dan dua kemenakannya dikabarkan masih hilang.
Sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga sudah membatalkan kunjungan kerja luar negerinya pada pekan ini untuk bisa langsung memantau penanggulangan krisis banjir.
Lebih dari 70.000 pekerja sosial termasuk tim SAR dan penyelamat lainnya sudah dikerahkan di wilayah barat Jepang yang terdampak. Sementara orang-orang yang mengungsi sebagian besar tinggal di pusat evakuasi yang disebar di 15 prefektur.
Hingga saat ini penampakan rumah-rumah terendam banjir masih berlangsung pula mobil-mobil hingga bus juga terendam bahkan mengambang akibat tingginya air banjir. Listrik padam begitu pula sumber air bersih kini lumpuh. (ren)