Negaranya Rawan, Presiden Terpilih Meksiko Malah Tolak Pengawalan
- REUTERS/Edgard Garrido
VIVA – Sekalipun baru saja terpilih sebagai panglima tertinggi sebuah negara yang terkenal dengan peredaran narkoba yang telah merenggut lebih dari 200 ribu jiwa dalam waktu kurang dari satu dekade, Presiden Meksiko punya sikap yang tak biasa.
Presiden terpilih Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, dia akan menolak hak untuk mendapatkan perlindungan sebagai cara agar dia bisa tetap dekat dengan masyarakat.
"Saya tidak membutuhkan bodyguard. Warga akan menjaga dan melindungi saya," kata Lopez Obrador atau yang biasa dipanggil Amlo usai bertemu dengan Presiden Enrique Pena Nieto yang akan dia gantikan, untuk membahas masa transisi politik.
Pria berusia 64 tahun yang mengalahkan lawannya dalam Pemilu akhir pekan lalu kembali menegaskan salah satu janjinya selama kampanye yaitu untuk meningkatkan citranya sebagai pemimpin dari 53 juta warga miskin Meksiko.
"Saya tidak ingin berkeliling dengan dikelilingi oleh pengawal. Saya ingin bertemu Anda, saya ingin masyarakat menjaga saya," kata Amlo sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Namun demikian, Jose Antonio Crespo, seorang analis politik dari Mexico's Center for Economic Research and Teaching mengatakan, keputusan Amlo adalah tindakan yang justru tidak bertanggung jawab.
"Dia bukan hanya warga biasa, dia adalah kepala negara. Bagian yang baik dari stabilitas negara dan aturan hukum adalah bergantung pada keamanan dan kesehatan pemimpinnya," ujar Crespo.