Logo ABC

Australia Didesak Keluar dari Perjanjian Iklim Paris

Prime Minister Tony Abbott speaks during a press conference.
Prime Minister Tony Abbott speaks during a press conference.
Sumber :
  • abc

Mantan perdana menteri Tony Abott mengatakan bahwa Australia harus menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris yang ditandatangani ketika masih menjabat tiga tahun lalu.

"Saya kira hal terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah menarik diri dari Kesepakatan Paris." kata Abbot kepada jaringan televisi Sky News hari Selasa (3/7/2018) malam.

"Bila kita mengetahui apa yang kita ketahui sekarang mengenai penarikan diri Amerika, mengenai dampak ekonomi khususnya energi terbarukan khususnya terhadap ketersedaiaan listrik dan terhadap industri, kita tidak akan pernah menandatanganinya." kata Abbott.

"Dan sederhananya, karena kita sudah mengetahuinya sekarang, kita harus keluar." katanya lagi.

Namun Menter Luar Negeri Australia Julie Bishop menentang pendapat Abott dengan mengatakan Australia akan mengikuti "peraturan yang ada."

"Bila kita menandatangani persetujuan, kita akan menghormatinya." kata Bishop juga kepada Sky.

"Australia ingin dilihat sebagai mitra global yang bisa dipercaya - kita menandatangani perjanjian Paris, kita akan bisa mencapai target yang kita buat, dan kita sudah berencana sedemikian rupa bagaimana mencapai hal tersebut."

Tony Abbott membantah komentarnya ini adalah usaha untuk memperburuk pemerintahan Malcolm Turnbull.

"Mereka yang prihatin dengan kebijakan ini tidak berusaha untuk menghancurkan pemerintah, kami mencoba menyelamatkanya."

Ketika menjadi Perdana Menteri, Abbot mengatakan Australia akan menetapi komitmen dalam perjanjian.

"Perbedaan antara Australia dengan banyak negara lain, adalah ketika kami membuat komitmen untuk mengurangi emisi, kami menetapinya." kata Abbott kepada media bulan Juli 2015.

"Negara lain membuat banyak janji, namun pada akhirnya tidak ada yang menjadi kenyataan."

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini