Apakah Sepakbola Masih Seksis dan Lecehkan Perempuan di Piala Dunia
- bbc
Reporter olahraga dari Brasil, Julia Guimaraes tengah siaran langsung dari Yekaterinburg, Rusia, ketika ia terpaksa menghindar dari seorang pejalan kaki yang berusaha menciumnya.
"Jangan lakukan ini. Jangan lakukan ini lagi. Itu tidak benar," teriak Julia sambil mengejar laki-laki itu, memaksanya meminta maaf. Twitter yang memberi selamat kepada Guimareas atas upayanya melawan pelecehan seksual sudah di- sebanyak 64.000 kali.
Pembawa acara Piala Dunia dari stasiun televisi SBS Australia Lucy Zelic, diserang di media sosial karena membicarakan pengucapan nama pemain secara benar sebagaimana diucapkan di negara asal mereka.
Setelah ia dicap "menjengkelkan" dan "tidak mampu", pembawa acara yang sama-sama tampil bersama Zelic, Craig Foster membalas kritikan, menjelaskan bahwa program mereka bertujuan untuk menghormati tradisi dan budaya linguistik yang beragam.
Piala Dunia merupakan peristiwa yang penting bagi perempuan karena mengalami brbagai peristiwa pertama.
Wartawan BBC Vicki Sparks menjadi perempuan pertama yang mengomentari secara langsung pertandingan Piala Dunia yang disiarkan televisi di Inggris pekan lalu. Sementara jaringan televisi Fox dan Telemundu di AS, keduanya menampilkan perempuan pertama yang jadi komentator siaran langsung pertandingan Piala Dunia di kawasan Amerika Utara.
Namun, tidak semua orang menyukai perubahan itu. Mantan pesepakbola Jason Cundy, yang tidak diundang untuk berkomentar di Piala Dunia kali ini, mendapat kecaman karena mengatakan bahwa suara perempuan terlalu tinggi untuk menjadi komentator sepakbola.