Indonesia Disiapkan Jadi Basis Produksi Manufaktur Jepang
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Indonesia dan Jepang tengah menjajaki potensi menjadikan Indonesia sebagai basis atau tempat produksi bagi produk manufaktur Jepang yang ditujukan untuk pasar ketiga dan negara-negara anggota ASEAN.
Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam Sixth Strategic Dialogue antara Indonesia dan Jepang yaitu antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat.
"Dalam diskusi kami menekankan bagaimana memanfaatkan momentum positif dan bekerja sama untuk membuat Indonesia sebagai basis produksi bagi produk manufaktur Jepang," kata Retno dalam pernyataan bersama usai berdiskusi dengan Menlu Kono selama sekitar 1,5 jam di Jakarta, Senin 25 Juni 2018.
Dalam diskusi tersebut, Menlu RI dan Menlu Jepang secara terbuka dan aktif membahas berbagai isu bilateral seperti ekonomi, politik, keamanan termasuk isu regional dan global seperti ASEAN, Indo Pasifik, semenanjung Korea dan Palestina.
Perdagangan Meningkat
Di bidang ekonomi, nilai perdagangan dan investasi kedua negara terus meningkat. Pada tahun 2017 tercatat jumlah perdagangan Indonesia dan Jepang mencapai US$33.03 miliar sementara investasi Jepang ke Indonesia pada tahun yang sama mencapai US$5 miliar.
"Hal ini membuat Jepang menjadi partner perdagangan dan investasi terbesar kedua bagi Indonesia pada tahun 2017," ujar Retno.
Dalam kerja sama infrastruktur, kedua Menlu sepakat meningkatkan kebutuhan untuk mengakselerasi Japan Project Investment di Indonesia seperti proyek MRT, proyek Patimban dan railway dari Jakarta ke Surabaya.
Kunjungan ini merupakan yang pertama bagi Menlu Kono ke Indonesia setelah resmi dilantik pada tahun 2017 lalu. Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno, Kono juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo, pertemuan dengan Menkomaritim Luhut Binsar Panjaitan dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi. (ren)