885 Mahasiswa Indonesia Terima Zakat di Mesir
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Sebanyak 885 Mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Mesir, menerima zakat infak, sadaqah dan fidyah yang sebelumnya dikumpulkan oleh KBRI Cairo secara kolektif dari WNI yang tinggal di Mesir.
"Untuk tahun 2018 ini, jumlah mustahiq atau penerima zakat mencapai 885 orang. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Mesir," kata Dubes Indonesia untuk Kairo, Helmy Fauzy melalui pesan WhatsApp, Kamis malam 14 Juni 2018.
Jika dibandingkan tahun lalu kata Helmy, penerima zakat kali ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga mencapai 35,5 persen. tahun 2017 yang menerima saluran zakat hanya berjumlah 653 orang.
Helmy menjelaskan, untuk dana zakat yang terkumpul saat ini mencapai EGP 124.988 (hampir setara dengan Rp97.745.000. Dana ini dikumpulkan dari 1.875 muzakki (pemberi zakat). Dibandingkan dengan tahun 2017, nominal zakat yang dikumpulkan ini turun 13,5 persen dari tahun 2017 yang mencapai EGP 143.759.
"Adanya perpindahan sejumlah staf KBRI Kairo ke Negara lain, ikut berkontribusi dalam penurunan zakat yang terkumpul. Selain itu, sejumlah keluarga WNI menyalurkan zakat ke tanah air. Tetapi ini semua tidak mengurangi esensi dari zakat. Dengan memberi zakat artinya kita ikut membudayakan semangat gotong royong dan berbagi," tambah Helmy.
Helmy juga mengakui jika saat ini, masih banyak mahasiswa di Mesir yang tidak mendapatkan bantuan dana pendidikan dari Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya melakukan terobosan dengan penyedia program beasiswa untuk mahasiswa Indonesia Dengan tujuan, dapat membantu meringankan problem mahasiswa di Mesir.
"Saya berharap, semangat berbagi antar sesama ini dapat terus dipertahankan, tidak hanya di bulan Ramadan. Dan semoga zakat yang telah dikeluarkan dapat menyempurnakan ibadah puasa dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dan kepada para mustahiq, semoga zakat yang diterima ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujar Helmy.