DPR Anggap Pertemuan Trump-Jong Un Sudah di Jalur yang Benar

Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura
Sumber :
  • Kevin Lim/The Straits Times via REUTERS

VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat menyambut baik pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura pada Selasa, 12 Juni 2018.

Setelah Korut, Kini Giliran Korsel Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Kuning

Parlemen menganggap pertemuan bersejarah antara pemimpin dua negara yang berseteru puluhan tahun itu dapat meredakan ketegangan sekaligus membantu stabilisasi kawasan.

“Kita melihat arahnya sudah sudah on the track (di jalur yang benar) dengan apa yang sudah dihasilkan dalam Deklarasi Panmunjom 27 April 2018 antara Kim Jong Un dan Moon Jae in,” kata Evita Nursanty, Ketua Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI-Parlemen Korea Selatan, melalui keterangan tertulis kepada VIVA.

Terkapar, Tentara Korut Jadi Tahanan Perang Militer Ukraina

Stabilitas kawasan di Semenanjung Korea itu, kata Evita, sangat penting karena berpengaruh pada kawasan-kawasan lain. Bahkan, perdamaian kedua negara memang menjadi harapan dunia sejak lama, sejak perang Korea hampir 70 tahun silam.

“Ini perang yang sangat lama, dan dunia sedang menyaksikan apakah perang itu sudah benar-benar berhenti saat ini,” ujarnya.

Digempur Pasukan Ukraina, Tentara Korut Banyak yang Mati

Politikus PDIP anggota Komisi I DPR RI itu juga berharap pertemuan bersejarah antara Korea Selatan dengan Korea Utara di Zona Demiliterisasi pada April lalu dan pertemuan Trump dengan Kim Jong Un di Singapura hari ini, bisa memperkuat proses perdamaian abadi dan stabil.

Berdasarkan informasi yang dia dapat selama ini, latihan bersama militer di perbatasan Korea memang  sudah cukup lama menjadi perhatian Korea Utara. Hal itu telah disampaikan kepada Trump, dan sang presiden sudah berkomitmen untuk menghentikannya. Bahkan Trump akan menarik pasukan Amerika di perbatasan karena memang menghabiskan anggaran yang cukup besar. Termasuk komitmen untuk memberikan jaminan keamanan bagi Korea Utara.

Meksi begitu, Evita menilai, proses menuju denuklirasi memang tidak bisa singkat. Demikian juga dengan upaya pengakhiran ketegangan, termasuk menghentikan latihan-latihan militer bersama, kerja sama di berbagai bidang, dan lain-lain, bisa dilaksanakan dengan komitmen-komitmen yang tulus para pihak.

“Kita mendukung pernyataan kedua pemimpin mengenai membangun era baru kedua negara dan tentunya era baru di kawasan yang lebih abadi dan stabil. Kita berharap hasil pertemuan kali ini bisa segera ditindaklanjuti Menlu Mike Pompeo dan pejabat tinggi Korut, termasuk pertemuan-pertemuan antar-Korea,” ujar Evita.

Dia berharap masing-masing pihak untuk melihat ke depan dengan tujuan yang kuat pada isu perdamaian dan kesejahteraan. Juga terobosan-terobosan baru dalam diplomasi untuk menciptakan perdamaian harus terus dilakukan di berbagai negara di dunia.

“Apa yang sedang terjadi di Semenanjung Korea ini harusnya bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain atau tokoh-tokoh lain di dunia untuk menciptakan perdamaian abadi,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya