Peran 4 Pemimpin dalam KTT Trump-Kim, Siapa Pegang Kendali
- bbc
Mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin membantu meningkatkan citra Korea Utara. Dan kita semua ingat bagaimana dia menggandeng tangan Presiden Korea Selatan ketika mereka bertemu di perbatasan dua negara, dan mengarahkannya masuk ke wilayah Korea Utara, di KTT April lalu.
Ketika Trump secara dramatis membatalkan pertemuan, marah karena Korea Utara menyebut wapresnya "bodoh" -- Kim Jong-un kembali dengan lincahnya menggiring pendekatan kembali.
Pemimpin muda Korea Utara itu berhasil masuk ke panggung dengan dukungan dua hal: kemampuan nuklirnya yang tak terduga, dan presiden Amerika yang tidak konvensional.
Dengan memanfaatkan dua kebetulan itu, dia berhasil membawa AS ke meja perundingan.
Apalagi, dia memastikan bahwa perhatian komunitas internasional difokuskan pada rudal dan senjata nuklir, sehingga mereka pasti tak akan bicara tentang hak asasi manusia di pertemuan-pertemuan ini.
Meski demikian, banyak pengamat meragukan niat damai dari pemimpin yang penuh perseteruan itu. Direktur Keamanan Internasional Lowy Institute Euan Graham menyebut Kim hanya menjalankan permainan klasik Korea Utara, yaitu berayun dengan cepat dari provokasi ke dialog, dan sebaliknya. Dia bisa kembali lagi ke provokasi.
Donald Trump, pembuat kesepakatan utama
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memposisikan diri sebagai satu-satunya orang yang bisa mengatasi ancaman Korea Utara, dan dengan melakukan itu, mendeklarasikan bahwa kedamaian dunia akan segera tercapai. Dia menyebutnya sebagai pendekatan "tekanan maksimum" yang memungkinkan ada terobosan baru yang selama ini tidak dapat dilakukan presiden Amerika sebelumnya.
Trump pernah berkata bahwa dia akan meninggalkan pertemuan jika dia tidak suka arahnya. Dan dia pun benar-benar melakukannya. Trump menyebut bahwa "kekerasan nyata" memaksanya menarik diri dari pertemuan.